Gaya Hidup Mewah Anak Pejabat Pajak, Sri Mulyani: Dari Mana Sumber Kemewahan itu Diperoleh?
Sri Mulyani menegaskan gaya hidup mewah telah menimbulkan sebuah persepsi negatif dan erosi kepercayaan dari seluruh masyarakat
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa saat ini publik sedang menyoroti Kementerian Keuangan karena reputasinya tercoreng akibat tindakan brutal yang dilakukan anak dari salah satu 'Pejabat Pajak'.
Mario Dandy Satriyo, putra dari Kepala Bagian (Kabag) Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan, Rafael Alun Trisambodo telah melakukan penganiayaan berat terhadap putra Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina, yakni David Ozora.
Baca juga: Mahfud MD Minta Usut Tuntas Kasus Mario Anak Pejabat Pajak: Tak Ada Damai atau Maaf
Tindakan Dendy tidak hanya membuat David terbaring koma, namun juga membuat Rafael Alun Trisambodo kehilangan jabatannya.
Rafael merupakan pejabat Eselon III di lingkungan Kementerian Keuangan.
Sedangkan Dendy, pemuda berusia 20 tahun itu kerap memamerkan kekayaan dalam sejumlah video yang memperlihatkan dirinya sedang mengendarai mobil jeep Rubicon dan motor gede.
Sri Mulyani menegaskan bahwa staf maupun pejabat Kementerian Keuangan yang memamerkan gaya hidup mewah tentu membuat citra kementerian yang dipimpinnya itu kini menjadi negatif.
"Jajaran Kementerian Keuangan yang memiliki gaya hidup mewah telah menimbulkan sebuah persepsi negatif dan erosi kepercayaan dari seluruh masyarakat terhadap Kementerian Keuangan dan dalam hal ini juga Direktorat Jenderal Pajak," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Profil Mario Dandy Satrio, Anak Pejabat Pajak yang Jadi Tersangka Penganiayaan
Bahkan akibat ulah anak dari pejabat DJP, kata dia, publik kini mempertanyakan 'dari mana sumber kekayaan yang mereka nikmati itu?'.
"Ini menimbulkan pertanyaan yang sangat serius, legitimate dari masyarakat mengenai 'dari mana sumber kemewahan itu diperoleh?'," tegas Sri Mulyani.
Menurutnya, perilaku segelintir oknum ini tentu saja mencoreng citra yang selama ini dibangun sebagian besar jajaran Kementerian Keuangan yang ia yakini telah bekerja secara jujur dan bersih.
"Perilaku tersebut jelas mengkhianati dan mencederai keseluruhan jajaran Kementerian Keuangan yang saya juga yakin mereka semua sebagian besar telah dan terus bekerja secara jujur bersih dan profesional," papar Sri Mulyani.
Ia kembali menegaskan bahwa reputasi Kementerian Keuangan kini telah tercoreng akibat peristiwa ini.
Baca juga: Jeep Rubicon Anak Pejabat Pajak Pakai Nopol Palsu, Polisi: demi Hindari Tilang Elektronik
Tindakan 'bermewah-mewahan' ini tidak dapat dibenarkan dalam segi apapun.
"Tindakan-tindakan yang mengkhianati dan mencederai reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Kementerian Keuangan maupun Direktorat Jenderal Pajak tidak dapat dibenarkan," pungkas Sri Mulyani.
Anggito Abimanyu Jadi Bos LPS Gantikan Purbaya, Punya Harta Rp 21 Miliar |
![]() |
---|
Purbaya Respons Protes Hotman Paris soal Bunga Deposito Turun usai Kucuran Rp200 T: Itu Tujuannya |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya: APBN Agustus 2025 Defisit Rp 321,6 Triliun |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Tampil Perdana Beberkan Kondisi APBN Agustus 2025: Kita Perlu Waspada Kondisi Global |
![]() |
---|
Menkeu Targetkan Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Pengamat: Sektor Hulu Migas Bisa Dijadikan Motornya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.