Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Soal Peluang Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres, Siapa Capresnya? Ganjar atau Prabowo? Ini Kata Pengamat

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tampak akrab bersama di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) kemarin.

Editor: Hasanudin Aco
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mengambil foto selfie Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat bersama di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak akrab bersama di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) kemarin.

Keduanya berada Kebumen saat mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja panen raya padi dan berdialog dengan petani tepatnya di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Keakraban diantara mereka semakin  terlihat saat Jokowi selfie mengambil foto bareng Prabowo dan Ganjar, juga bersama petani.

Senyum merekah terlihat dari wajah Prabowo, Ganjar, dan Jokowi.

Sesekali mereka tertawa.

Baca juga: BERITA FOTO: Saat Prabowo dan Ganjar Jalan Bareng di Kebumen Disebut Sinyal Duet di Pilpres 2024

Prabowo dan Ganjar selama ini disebut-sebut sebagai bakal calon presiden atau capres.

Prabowo diusulkan capres oleh Partai Gerindra sementara Ganjar sudah dilirik oleh PAN.

Meski demikian muncul usul agar duet Prabowo dan Ganjar dipasangkan maju di Pilpres 2024.

Namun pertanyaannya siapa yang akan menjadi capres dan cawapresnya? Prabowo atau Ganjar yang akan dijadikan capres?

Kode dari Jokowi

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memberikan pandangannya mengenai peluang duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dalam beberapa momen, Jokowi, Prabowo dan Ganjar tertangkap kamera menunjukkan keakraban ketika berada di tengah sawah.

Bahkan ketiganya juga menyempatkan diri untuk berswafoto bersama para petani di daerah tersebut.

Dengan kemesraan yang diperlihatkan Jokowi, yang seolah-olah memberikan sinyal dukungan, Burhanuddin melihat ada peluang duet Prabowo-Ganjar sebagai capres-cawapres bisa terjadi di Pilpres 2024.

Namun, Burhanuddin menambahkan, hal tersebut nantinya masih sangat tergantung dengan konstelasi politik yang ada.

"Duet itu sangat mungkin terjadi, tapi sangat ditentukan oleh konstelasi politik secara elektoral maupun secara elit jelang pendaftaran capres-cawapres di bulan September tahun ini," kata Burhanuddin kepada Kompas TV.

Lalu siapa yang jadi capres atau nomor satu?

"Jadi siapa yang nomor satu, siapa yang nomor dua, tergantung konstelasi di tingkat elite. Terutama dilihat dari asal partai pengusung Ganjar maupun Prabowo. Kalau dilihat dari ukuran asal partai, PDI Perjuangan, asal partainya Ganjar, itu lebih besar ketimbang Prabowo yang menjadi ketua umum Gerindra," jelasnya.

"Nah yang kedua adalah ukurannya elektabilitas. Siapa diantara keduanya yang punya elektabilitas lebih tinggi sebelum proses pendaftaran di KPU dimulai," imbuhnya.

Burhanuddin mengatakan gesture yang ditunjukkan Jokowi mempunyai pesan bahwa dia adalah "king maker" capres pada 2024 mendatang.

Apalagi ini bukan pertama kalinya, Jokowi memberikan kode-kode dukungan kepada Prabowo dan Ganjar.

Sebelumnya, presiden juga pernah memberikan sinyal melalui statement "rambut putih" dan Prabowo sebagai next president.

"Tapi di luar itu, apa yang kita saksikan di Kebumen itu menunjukkan besarnya peran Presiden Jokowi sebagai king maker untuk menominasikan Ganjar atau Prabowo sebagai capres," imbuhnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin juga menuturkan masih terlalu dini untuk melihat siapa yang bakal menjadi capres-cawapres.

Karena tergantung dengan elektabilitas Prabowo-Ganjar hingga sebelum pendaftaran untuk Pilpres 2024 bulan September mendatang.

"Jadi it's too early to tell untuk mengatakan siapa capres siapa cawapres di antara kedua nama tadi. Yang terjadi sekarang paling tidak, kedua tokoh Ganjar dan Prabowo, masih punya kans sebagai capres," ujarnya.

Terakhir, Burhanuddin melihat, apabila duet Prabowo-Ganjar bener terjadi, maka itu sebuah hal yang positif karena banyak "titik temu" di antara keduanya.

"Kalau misal harus bergabung atau berduet, menurut saya itu satu hal yang positif," ucapnya.

"Ada representasi Islam dan nasionalis. Karena bagaimanapun pendukung Prabowo masih banyak berasal dari segmen Islam. Kemudian ada representasi kombinasi antara sipil dan militer. Kemudian ada representasi kombinasi antara kepala daerah dan menteri," imbuhnya menegaskan.

"Jadi ada banyak sebenarnya titik temu yang mempertemukan kedua tokoh ini kalau seandainya mereka bersatu sebagai capres-cawapres," pungkasnya.

Pasangan Kuat

Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman mengatakan pasangan duet Prabowo-Ganjar ini disinyalir di dukung Presiden Jokowi.

"Sinyal dukungan Jokowi pada duet Prabowo-Ganjar makin kuat, setelah sebelumnya diberbagai momen, acara kunjungan kerja di Kebumen yang mengajak Prabowo-Ganjar makin memguatkan kemana arah dukungan Presiden Jokowi," kata Arif saat dihubungi, Kamis (9/3/2023).

Menurut Arif, restu Jokowi pada paslon Prabowo-Ganjar tentu berbasis kalkulasi politik.

Selama ini memang dalam hasil berbagai survey, duet Prabowo-Ganjar ini tak terbendung.

"Restu Jokowi yang mengarah pada Prabowo-Ganjar saya kira juga tak lepas dari kalkulasi politik, dimana paslon ini akan menang mudah dalam Pilpres," tandasnya.

Diusulkan Gerindra Jateng

Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024 sebelumnya telah diusulkan DPD Gerindra Jateng.

DPD Partai Gerindra Jawa Tengah menyebut Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpeluang berpasangan sebagai Capres-Cawapres di Pilpres 2024.

Dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo maju dalam Pilpres 2024 disampaikan saat Ulang Tahun Partai Gerindra ke 15 di DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Senin (6/2/2023) sore lalu.

Gerindra Jateng menyebut, kemungkinan Prabowo Ganjar berpasangan itu muncul dari hasil musyawarah rakyat Relawan Jokowi.

Hampir senada dengan Pengurus Gerindra Jawa Tengah, Relawan Jokowi yang menggelar Musyawarah Rakyat atau Musra Indonesia di Semarang Jawa Tengah juga menyebut nama Prabowo-Ganjar muncul saat E-Voting atau polling figur Capres pilihan relawan.

Dalam hasil survey sejumlah Lembaga Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto serta Anies Baswedan kerap masuk dalam tiga hasil polling tertinggi.

Hingga saat ini belum ada komunikasi politik yang dijalin oleh Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo terkait Pilpres 2024.

Berdasarkan survei terbaru Indonesia Polling Station (IPS) pada akhir Februari lalu, duet Prabowo-Ganjar meraih elektabilitas sebesar 58,5 persen.

Peneliti senior IPS, Alfin Sugianto mengatakan cawapres pilihan publik sudah mulai mengerucut ke sejumlah nama antara lain Ganjar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

IPS kemudian melakukan simulasi pasangan capres-cawapres untuk mengetahui tingkat keterpilihannya.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved