Stunting di Indonesia
Perangi Stunting, Kemkominfo Galakkan Kampanye untuk Generasi Muda Lewat Genbestival
Pemerintah terus menggalakkan kampanye pencegahan stunting kepada berbagai elemen masyarakat, langkah ini pun dilakukan oleh lintas kementerian
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Johnson Simanjuntak
Ia menjelaskan bahwa seorang anak bisa dikatakan mengalami stunting saat usianya telah melewati dua tahun.
"Jadi setelah dua tahun, barulah keluar cap, anak ini stunting atau tidak. Jadi, yang mengalami stunting itu anak-anak kecil, tidak siswa SMK," jelas dr. Lula.
dr. Lula pun mengingatkan bahwa generasi muda harus sadar stunting, agar sejarah buruk ini tidak terulang kembali.
Baca juga: Kepala BKKBN Ingatkan Calon Pengantin Harus Sehat agar Bayi Tidak Stunting
Menurutnya, Kabupaten Karawang punya sejarah angka stunting yang cukup tinggi.
"Jadi perlu edukasi yang lebih kepada siswa, agar sejarah itu tidak terulang lagi. Nanti ketika mereka sudah menikah, mereka sudah paham tentang stunting dan cara mencegahnya, sehingga angka stunting terus menurun di Indonesia," kata dr. Lula.
Terkait gelaran Genbestival, Karawang menjadi daerah kedua tempat dilaksanakannya event ini, setelah Februari lalu dilaksanakan kali pertama di Bandung.
Stunting di Indonesia
Pelaku Usaha Kolaborasi Tekan Angka Stunting di Kota Bogor |
---|
Hasil Analisis Medsos dan Media Online, Pemahaman Warga tentang Dampak Stunting Cukup Tinggi |
---|
Jalankan Program Prioritas Presiden Prabowo, Pengentasan Stunting di Bekasi Perlu Dukungan Swasta |
---|
Susun Stranas, Posyandu dan Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pencegahan Stunting |
---|
Turunkan Angka Stunting di NTT, Ibu Hamil di Manggarai Barat Dapat Pendampingan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.