Kamis, 21 Agustus 2025

Ramadan 2023

Jadwal Puasa Ramadan 2023 dari Muhammadiyah dan NU, Pemerintah Tunggu Hasil Sidang Isbat

PP Muhammadiyah memutuskan awal Ramadan 2023 jatuh pada 23 Maret 2023. Sementara pemerintah menunggu sidang hasil isbat. Ini jadwal puasa versi NU.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
ucf.edu
PP Muhammadiyah memutuskan awal Ramadan 2023 jatuh pada 23 Maret 2023. Sementara pemerintah menunggu sidang hasil isbat. Ini jadwal puasa versi NU. 

TRIBUNNEWS.COM - Bulan puasa Ramadan 2023 menjadi bulan yang banyak dinanti oleh umat Islam.

Selain disebut bulan mulia, Ramadan juga merupakan bulan teristimewa dibanding bulan yang lain.

Hal ini karena pada saat bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan puasa.

Pertanyaannya, tanggal berapa puasa Ramadan 2023?

Merujuk pada jadwal puasa Ramadan 2023 versi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, maka awal puasa Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.

Hal ini berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang dituangkan dalam Maklumat tentang Penetapan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2023 Seluruh Indonesia Versi Muhammadiyah

Dengan keputusan ini, warga Muhammadiyah akan melaksanakan shalat tarawih perdana pada Rabu, 22 Maret 2023 malam.

Lantas mengawali puasa Ramadhan 2022 dan bersantap sahur pada Kamis, 23 Maret 2022.

Sementara bila merujuk pada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag), masih harus menunggu hasil sidang isbat.

Kemenag baru akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1444 H pada Rabu, 22 Maret 2023 atau minggu depan.

"Sidang Isbat Awal Ramadan akan kami laksanakan setiap 29 Syakban."

"Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib di Jakarta.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib (kemenag.go.id)

Baca juga: Puasa Ramadan 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Puasa dan Doa Menyambut Ramadan

Adib menambahkan, sidang isbat awal Ramadan 2023 akan digelar secara hybrid alias gabungan antara daring (online) dan luring (offline).

Ia juga menjelaskan, rangkaian pelaksanaan sidang isbat oleh Kemenag akan dibagi dalam tiga tahap.

Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.

Pemaparan dilakukan Tim Hisab Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB dan terbuka untuk umum.

Selanjutnya adalah pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1444 H.

"Sesi ini akan dilaksanakan secara luring setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum," kata dia.

Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 123 lokasi di seluruh Indonesia.

"Sesi terakhir adalah telekonferensi pers hasil sidang isbat yang akan disiarkan secara langsung," lanjutnya.

Baca juga: Doa Menyambut Ramadan 2023 dengan Lafal Latin dan Arti

Bagaimana dengan jadwal puasa Ramadan 2023 versi Nahdlatul Ulama (NU)?

Sama seperti Kemenag, NU juga belum menentukan awal puasa Ramadan 2023.

Sebab untuk menentukan awal puasa Ramadan, NU menggunakan metode yang sama dengan pemerintah.

Yaitu melalui pelaksanaan rukyatul hilal atau proses pengamatan ketampakan hilal saat Matahari terbenam menjelang awal bulan yang dilakukan di sejumlah titik pengamatan.

Dalam metode rukyat, hilal yang berada di bawah ketinggian dua derajat mustahil diamati dengan mata.

Namun jika lebih dari dua derajat, maka hilal memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang.

Metode Penentuan Puasa Ramadan oleh PP Muhammadiyah

Sementara itu, PP Muhammadiyah memakai metode Hisab hijab wujud al-hilal dalam penentuan awal puasa Ramadan.

Yaitu metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan, bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter.

Tiga parameter ini adalah telah terjadi konjungsi atau ijtimak; ijtimak =terjadi sebelum matahari terbenam; dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.

Dengan metode hisab, awal dan akhir Ramadan menurut Muhammadiyah telah diketahui hingga tahun 2067.

Nah, pada penentuan awal Ramadhan 1444 H, ijtimak jelang Ramadan 2023 belum terjadi pada Selasa, 21 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H.

Ijtimak terjadi pada esok hari, yaitu Rabu, 22 Maret 2023 atau 30 Syakban 1444 H pukul 00.25.41 WIB.

"Tinggi bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta arta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +07° 57¢ 17² (hilal sudah wujud)."

"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam, Bulan berada di atas ufuk," tulis keterangan dalam Maklumat PP Muhammadiyah.

Umur bulan Syakban 1444 H pun digenapkan menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.

Selain menetapkan 1 Ramadan 1444 H, satu di antara organisasi Islam tersebut juga sudah menetapkan kapan 1 Syawal 1444 H yang merupakan Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran 2023.

Menurut PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Sebab, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada Kamis, 20 April 2023, pukul 11.15.06 WIB.

"Tinggi Bulan Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta arta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +01° 47¢ 58² (hilal sudah wujud)."

"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk," mengutip keterangan dalam maklumat tersebut.

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan takbiran pada Kamis, 20 April 2023.

Sementara keesokan harinya, Jumat, 21 April 2023 pagi hari, salat Id digelar.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan