Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Rabu, 26 April 2023: 26 Wilayah Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
Simak peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG pada Rabu, 26 April 2023: 26 wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Rabu (26/4/2023) besok.
Dikutip dari laman resmi BMKG, diperkirakan ada 26 wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Beberapa wilayah tersebut di antaranya Sumatera Barat, Lampung, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah hingga Papua.
Sementara itu, terdapat pula tujuh wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Tujuah wilayah tersebut adalah Riau, DKI Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
Selengkapnya, berikut ini peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG pada Rabu, 26 April 2023.
Baca juga: Kemenkes Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Panas Tak Biasa, Ini Tips Menghadapinya
Wilayah yang berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
Baca juga: Berikut Tips Menghadapi Cuaca Panas Tak Biasa Saat Sering Berada di Luar Ruangan
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Riau
- DKI Jakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Cuaca Panas di Indonesia, Dampak Gelombang Panas?
Masih dikutip dari laman BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Banda, Kalimantan Barat bagian selatan, dan Samudera Hindia barat Sumatra Barat.
Kondisi tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Seram hingga Laut Banda, dari Laut Natuna hingga pesisir barat Kalimantan Barat, dari pesisir barat Aceh hingga Samudera Hindia barat Aceh.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terpantau memanjang di Sumatera Barat, dari Malaysia hingga Jambi, dari Sabah hingga Kalimantan Timur, dari Selat Makassar hingga Laut Seram.
Selanjutnya, dari Laut Sulawesi hingga Selat Maluku, dari Laut Arafuru hingga Laut Timur, dari pesisir selatan NTB hingga Jawa Tengah, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudera Hindia selatan NTT hingga barat daya Banten dan dari Laut Aru hingga Laut Arafuru.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.