Prakiraan Cuaca
Info BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Senin, 1 Mei 2023 di Aceh, Yogyakarta, hingga Papua
BMKG merilis daftar wilayah Indonesia yang berpotensi cuaca ekstrem pada Senin (1/5/2023), hujan lebat disertai angin dan petir di 26 daerah.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Senin (1/5/2023).
BMKG mencatat, sebanyak 32 daerah mendapat peringatan dini cuaca ekstrem.
Adapun sebanyak 26 wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Aceh, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Papua.
Selanjutnya, enam wilayah lainnya akan diguyur hujan disertai petir dan angin.
Berikut ini aftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Senin, 1 Mei 2023, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Cuaca Besok, 1 Mei 2023 di Indonesia, BMKG: Surabaya Berawan dari Pagi hingga Siang
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua

Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Senin, 1 Mei 2023: Cikarang Hujan Ringan, Sumedang Berawan
Pemicu Cuaca ekstrem
Dilansir situs BMKG, Sirkulasi Siklonik terpantau di Kalimantan Barat, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Perairan selatan dari Filipina, dan Samudera Pasifik Utara Barat Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah.
Kemudian, dari perairan Selatan Jawa Tengah hingga Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, dari daratan Filipina hingga perairan Selatan Filipina, dan dari Samudera Hindia Utara Papua hingga Samudera Pasifik Barat Filipina.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terpantau memanjang dari Perairan Barat Sumatera Barat hingga Pesisir Barat Bengkulu, dari Pesisir Utara Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Lalu, dari Pesisir Selatan Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan, dari Sulawesi Tengah hingga Selat Makuku, dari Laut Seram hingga Perairan Utara Papua Barat, dari Papua Bagian Selatan hingga Laut Aru.
Serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Natuna, Perairan Barat Aceh hingga Bengkulu, dan di Samudera Hindia Selatan Jawa.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.