Sabtu, 9 Agustus 2025

Kantor MUI Ditembak

MUI Anggap Pengakuan Mustopa Sebagai Wakil Nabi Merupakan Teror Terhadap Ajaran Agama

Wakil Sekjen MUI Ikhsam Abdullah mengatakan, pengakuan Mustopa sebagai wakil nabi disebutnya sebagai bentuk bagian teror kepada ajaran agama.

Tribunnews.com Irwan Rismawan/ISTIMEWA
Pelaku penembakan kantor pusat MUI, Mustopa NR, saat dibekuk petugas, Selasa (2/5/2023) (kiri). Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempersoalkan pengakuan Mustopa NR (60) yang mengaku sebagai wakil nabi yang dituliskannya melalui surat yang dikabarkan ditujukan kepada aparat kepolisian dan pihaknya. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempersoalkan pengakuan Mustopa NR (60) yang mengaku sebagai wakil nabi yang dituliskannya melalui surat yang dikabarkan ditujukan kepada aparat kepolisian dan pihaknya.

Wakil Sekjen MUI Ikhsam Abdullah mengatakan, pengakuan Mustopa sebagai wakil nabi disebutnya sebagai bentuk bagian teror kepada ajaran agama.

"Agama Islam sudah jelas Nabi Muhammad nabi terakhir, kalau dia masih mengembangkan sikap-sikap kekerasan, (itu) teror terhadap agama," kata Ikhsan dikutip Jumat (5/5/2023).

Baca juga: MUI Bentuk Tim Khusus Usut Insiden Penembakan Kantornya

Lanjut Ikhsan, ia pun mengaku menggarisbawahi aksi Mustopa yang telah mengirimkan surat kepada Polda Metro Jaya yang mengancam akan melakukan tindak kekerasan terhadap pejabat negeri dan pejabat MUI.

Menurutnya, jika memang pelaku tersebut telah dua kali melakukan hal itu kenapa polisi tidak langsung menyelidiki perihal profil dari pelaku tersebut.

Baca juga: Wapres Minta Pihak Keamanan Tetap Waspada Setelah Penembakan di Kantor MUI

"Intinya ada nada mengancam pertama yang diancamnya pejabat negeri, kedua pengurus MUI. Kalau memang demikian, kenapa dari awal tidak di profiling tidak dicegah secara preventif, ini kan juga persoalan," jelasnya.

Dirinya pun berharap dimasa mendatang hal-hal seperti itu bisa langsung ditindak serius oleh aparat keamanan khususnya kepolisian.

Sehingga kedepan persoalan persoalan yang terjadi seperti halnya di MUI tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Ini pesan buat aparatur keamanan," pungkasnya.

Tak Terafiliasi Jaringan Terorisme

Polda Metro Jaya menyebut pelaku berinisial M yang melakukan aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak terrafiliasi dengan organisasi terorisme manapaun.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, hal itu diketahui usai pihaknya melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait rekam jejak pelaku.

"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Hengki juga menegaskan bahwa pelaku bukan seorang pelaku teror yang melakukan penyerangan dengan metode lone wolf.

"Juga tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrim," tegasnya.

Baca juga: Proses Autopsi Pelaku Penembakan Kantor MUI Selesai, Pihak Keluarga Dipersilakan untuk Ambil Jenazah

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan