Sabtu, 9 Agustus 2025

Pilpres 2024

Belum Tentukan Dukungan Usai Temui PDIP, PAN: Antara Ganjar dan Prabowo

dalam internal PAN wacana duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Zulkifli Hasan atau Zulhas masih menguat.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (kiri) berbincang dengan Bakal Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo saat pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023). Pertemuan tersebut selain sebagai ajang silaturahmi juga kerja sama partai politik antara PDI Perjuangan dan PAN. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) belum memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 meski sudah menyambangi markas PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023) kemarin.

Namun, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan pilihan capres yang diusung partainya nantinya adalah antara Ganjar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Masih dua itu. Antara Ganjar dan Pak Prabowo," kata Yandri di markas PDIP setelah pertemuan tersebut.

Yandri menjelaskan bahkan dalam internal PAN wacana duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Zulkifli Hasan atau Zulhas masih menguat.

"Atau tadi saya bilang, di internal partai masih sangat kuat Airlangga-Zulhas masih hidup," ujarnya.

Karenanya, Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan PAN belum mengambil kesepakatan apapun terkait dukungan capres.

"Jadi ini belum ada kata sepakat, maka perlu ada pertemuan lanjutan," ungkap Yandri.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada kesepakatan antara Megawati Soekarnoputri dan Zulhas saat pertemuan tertutup.

Dia mengatakan dalam pertemuan itu keduanya menyepakati berbagai hal-hal startegis.

"Di dalam pertemuan tertutup tentu saja ada hal hal strategis yang sudah disepakati," kata Hasto.

Baca juga: Percaya Diri Didukung Penuh PAN, Ganjar Pranowo: Insya Allah

Hasto menyebut kesepakatan itu seiring dengan banyaknya aspirasi kader PAN yang mendukung Ganjar sebagai capres.

"Dengan realitas tadi bagaimana sebelum Pak Ganjar ditetapkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pun ada banyak aspirasi dari kader-kader PAN," ungkapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan