Senin, 1 September 2025

Pilpres 2024

Jokowi Sebut Cawe-cawe Kewajiban Moral, Gerindra: Presiden Nggak Boleh Lepas Tangan Begitu Saja

Habiburokhman mengatakan semua pihak memang harus cawe-cawe sebagai panggilan moral dalam kontestasi pilpres.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan/PDIP), Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan saat sesi konferensi pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). Rakernas III PDI Perjuangan mengambil tema "Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara". TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan cawe-cawe yang dilakukannya dalam kontestasi pemilihan presiden merupakan kewajiban moral. Partai Gerindra pun memberikan dukungan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan semua pihak memang harus cawe-cawe sebagai panggilan moral dalam kontestasi pilpres. Hal tersebut pun harus dilakukan oleh Presiden Jokowi.

"Kita sepakat sudah tepat sekali apa yang disampaikan Pak Jokowi, kita sebagai bangsa Indonesia semuanya memang harus cawe-cawe sebagai panggilan moral apalagi beliau presiden, jadi cawe-cawe itu dalam konteks positif," kata Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Menurutnya, cawe-cawe tidak ada bedanya dengan membantu. Karena itu, sejatinya Presiden Jokowi memang harus membantu untuk dapat menyukseskan Pilpres 2024.

"Cawe-cawe kalau Anda searching tuh cawe-cawe artinya membantu. Jadi presiden itu nggak boleh lepas tangan begitu saja soal perpolitikan pilpres ini sepanjang tidak melanggar aturan yang berlaku," ungkapnya.

Lagipula, kata Habiburokhman, negara telah memiliki aturan mengenai Pemilu.

Dalam regulasi itu, kata dia, Presiden Jokowi tidak melanggar jika tak menggunakan kebijakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu paslon di Pilpres 2024.

"Kan kita ada larangan kampanye di regulasi kita dan sebagainya, kemudian menggunakan kebijakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon. Sekarang kan pasangan calon aja belum ada, jadi bagus ya kalau memang presiden punya komitmen moral untuk cawe cawe-cawe," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menjelaskan soal cawe-cawe yang dilakukannya di Pilpres 2024.

Dia menilai bahwa cawe-cawe yang dia lakukan ada sebuah kewajiban moral.

"Menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024," kata Jokowi usai menghadiri Rakernas III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Jokowi melanjutkan cawe-cawe tersebut untuk menjaga agar kepemimpinan nasional berjalan tanpa adanya riak-riak yang mengatakan negara dan bangsa.

"Masa riak-riam yang membahayakan saya disuruh diam, enggaklah," tandas Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tetap akan cawe-cawe pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Namun, dia menyebut, cawe-cawe atau mencampuri urusan kontestasi politik ini dalam arti yang positif.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan