Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

SMRC: Dua Faktor Jangka Pendek Ini Sebabkan Elektabilitas Anies Baswedan Turun Signifikan

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut, elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) alami penurunan

Editor: Johnson Simanjuntak
Tangkapanlayar
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut, elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) alami penurunan memasuki tahun 2023. 

Sedangkan, nilai Prabowo Subianto, sebesar 4,61 persen.

"Ganjar 4,72. Tadi angka rakyat di angka 4,75. Kan sama, hampir plek gitu. Jadi ideologi rakyat Indonesia secara umum lebih ke Pancasila," kata Saiful.

"Prabowo juga sama 4,61. Lebih ke dalam, lebih ke Pancasila daripada Ganjar. Kenapa begitu saya tidak tahu persis. Ini kan aspek ideologis dari pemilih kita," sambungnya.

"Jadi Anies ini dinilai oleh pemilih kita itu lebih Islam. Sementara pemilih pada umumnya kurang, lebih ke Pancasila."

Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan, elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan cenderung turun memasuki tahun 2023.

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, pemilih memiliki harapan besar saat Anies Baswedan dideklarasikan maju di Pilpres 2024 oleh Partai NasDem, dengan membawa tagline "Perubahan".

Saiful menjelaskan, sebelum memasuki tahun 2023, elektabilitas Anies Baswedan sempat sama dengan capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Bahkan, katanya, elektabilitas Anies mengalami kemajuan dari 23 persen naik ke 28 persen.

"Dalam potret kita 2 tahun terakhir, kita melihat Anies sebelum memasuki 2023, di Desember 2022 Anies itu sempat betul-betul seimbang sama Prabowo. Bahlan kalau dibaca angka mutlaknya (Anies) di atas Prabowo dan dia mengalami kemajuan dari 23 ke 28," kata Saiful, dalam paparannya di laman YouTube SMRC TV, Kamis (8/6/2023).

"Itu artinya harapan tadi, Anies akan menjadi semakin kompetitif terlihat sebelum 2023."

Meski demikian, Saiful mengatakan, hasil tersebut berbanding terbalik bagi Anies saat memasuki tahun 2023, yang cenderung mengalami penurunan signifikan.

"Tapi memasuki 2023 sampai survei terakhir kita bulan Mei ini. Anies mengamami penurunan cukul signifikan dari 28 persen menjadi 19,7 persen atau turun sekitar 8 persen dan itu signifikan, 2 kali margin of error hanya dalam waktu kurang lebih 5-6 bulan," ungkap Saiful.

Sementara itu, menelisik lebih jauh hasil survei elektabilitas Prabowo Subianto cenderung menunjukkan kenaikan.

"Sebaliknya pada Prabowo mengalami kenaikan, signifikan juga. Yang tadinya di bawah Anies 26 persen dan 25 persen kemudian menjadi 32 persen. Naik 7 persen," jelas Saiful.

Terlebih, capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, juga menunjukkan tren elektabilitas naik, bahkan sejak tahun 2022.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan