Minggu, 10 Agustus 2025

Pilpres 2024

Golkar Sebut Penunjukan Airlangga Sebagai Cawapres Prabowo Bentuk Integrasi KIB dan KKIR

Nusron Wahid mengatakan bahwa jika (KKIR) telah menunjuk Prabowo menjadi capres, maka seharusnya cawapresnya berasal dari Koalisi Indonesia Bersatu

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
Istimewa
Golkar Sebut Penunjukan Airlangga Sebagai Cawapres Prabowo Bentuk Integrasi KIB dan KKIR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menyebut penunjukan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto sebagai bentuk integrasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan bahwa jika Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) telah menunjuk Prabowo menjadi capres, maka seharusnya cawapresnya berasal dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Kalau gagasannya itu adalah integrasi dua koalisi yaitu KIB dan KKIR, kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem, yang tidak mau ditawar. Namanya Pak Prabowo Subianto," kata Nusron di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

"Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah. Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB," sambungnya.

Ia menuturkan bahwa cawapres yang dimaksud bisa mendampingi Prabowo tidak lain Airlangga Hartarto yang tergabung dalam KIB. Namun, KIB sendiri memang belum memutuskan siapa yang akan menjadi Capres-Cawapres.

"Ya KIB siapa biar diputus dalam KIB. Tapi tentunya karena saya orang Golkar, berkepentingan supaya KIB itu nanti yang muncul nanti nama Pak Airlangga Hartarto. Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu," ujarnya.

Ia menambahkan integrasi KIB dan KKIR merupakan hal yang baik. Sebab, parpol yang menjadi anggota koalisi besar itu diisi oleh partai-partai besar.

"Ini (koalisi) kalau jadi bagus. Kenapa? Karena Gerindra secara suara pemenang nomor tiga, ini nomor dua, mempunyai presentasi. Di dalam KKIR, Gerindra adalah partai paling besar, lebih besar dari PKB. Dalam KIB, Golkar adalah yang lebih besar daripada PAN saya kira fair," jelasnya.

"Ketika nanti bagaimana rumusannya kalau proposalnya disetujui/tidak disetujui ya namanya kan soal bagaimana nanti para empat ketua umum ini berunding," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal bakal akan ada partai politik (parpol) lagi yang  bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Tentu, dukungan parpol itu semakin memantapkan mendukung kepada Prabowo Subianto menjadi capres di Pilpres 2024, mendatang.

Apalagi saat ini, Partai Gerindra telah bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tergabung dalam KKIR.

"Kalau kita ngomong koalisi mungkin tidak hanya dengan PKB, kita bisa juga berkoalisi dengan menambah koalisi, dengan berbagai partai bisa juga dengan Golkar dan lain-lain," kata Dasco saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Namun demikian, Dacso menyebut partainya terus melakukan penjajakan politik dengan membuka kran komunikasi dengan parpol lain.

Baca juga: Pengamat Nilai Airlangga Lebih Cocok ke Prabowo, Ini Penjelasannya

Tentunya dengan harapan akan ada parpol yang bergabung ke dalam KKIR.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan