Selasa, 19 Agustus 2025

Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Simak Amalan-amalan Sunnah yang Dapat Dikerjakan

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, berikut keutamaan dan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

TribunStyle, Sumber: dailymoeslim, binamasyarakat
Ilustrasi - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, berikut keutamaan dan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan. 

Mengerjakan ibadah haji dan umroh adalah amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan Dzulhijjah bagi yang mampu, dalam artian fisik dan finansial.

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197).

4. Berqurban

Melaksanakan qurban di hari raya Idul Fitri merupakan amalan sunah bagi yang mampu melakukannya.

Hari raya Qurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan 11, 12, 13 Duzlhijjah atau yang kita kenal dengan hari tasyrik. 

Jika tidak sempat untuk berkurban di hari Idul Adha, maka dianjurkan menyembelih hewan kurban di hari-hari Tasyrik.

Allah berfirman,“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)

5. Bertaubat

Para umat muslim dianjurkan untuk bertaubat dan tidak melakukan maksiat.

Bertaubat dapat dilakukan dengan meningkatkan amal ibadah, dapat dimulai pada awal bulan Dzulhijjah.

Allah berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan