Rabu, 13 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Bripda Ignatius Tewas Tertembak Senpi Ilegal, 2 Tersangka akan Dikonfrontir untuk Usut Asal Senjata

Polisi akan mengusut asal-usul senjata api rakitan ilegal yang menewaskan Bripda Ignatius.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Tribun Pontianak
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas tertembak rekannya. Polisi akan mengusut asal-usul senjata api rakitan ilegal yang menewaskan Bripda Ignatius. 

Lalu, pada pukul 01.42 WIB, Bripda IMS hendak mengeluarkan senjata api (senpi) milik Bripka IG dari dalam tas dengan maksud ingin diperlihatkan ke Bripda Ignatius.

“Tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian leher Bripda Ignatius,” katanya.

"Bripka IG sebagai pemilik tidak berada di tempat waktu kejadian," lanjut Aswin.

Baca juga: Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius, Mabes Polri Dianggap Tutupi Kabar Kematian dan Tak Transparan

Setelah kejadian itu, Bripda Ignatius langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun, korban tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Sebelumnya, Y Pandi selaku ayah korban mengaku mendapatkan informasi dari penyidik Densus 88 saat tiba di Jakarta.

Berdasarkan informasi tim penyidik, sempat terjadi cekcok yang berujung pada peristiwa itu.

Dari dugaan sementara, menurut Y Pandi, cekcok diakibatkan Bripda Ignatius menolak tawaran bisnis senpi ilegal.

"Yang jelas pada saat itu memang ada semacam bisnis senpi dengan senior, tapi anaknya mungkin ditawari dan anak saya mungkin menolak karena sudah tahu barang itu ilegal, sehingga apa yang terjadi di situ akibatnya cekcok anak saya jadi korban," katanya.

Y Pandi dan sang istri saat diminta ke Jakarta, mendapat informasi awal dari Mabes Polri bahwa Bripda Ignatius sakit keras.

Baca juga: Dua Polisi Tersangka Tewasnya Bripda Ignatius Terancam Hukuman Mati

Saat tiba di RS Polri, Y Pandi dan istri baru menerima kenyataan bahwa anak mereka meninggal dunia dengan luka tembak di leher.

Ketika memeriksa jenazah, Y Pandi memastikan tidak ada satupun bekas penganiayaan di tubuh Bripda Ignatius.

Ia hanya melihat ada luka tembakan di leher Bripda Ignatius yang tembus di bawah telinga.

"Di ruang jenazah kami diperkenankan untuk membuka melihat kondisi tubuh anak saya dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak ada penganiayaan sepertinya ya, tetapi yang membuat penyebab kematian itu sepertinya tembakan," papar dia.

Bripda Ignatius lalu disemayamkan di rumah duka, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi pada Selasa, 25 Juli 2023.

Jenazah Bripda Ignatius kemudian dimakamkan pada Rabu, 26 Juli 2023.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Abdi Ryanda Shakti/Rina Ayu Panca Rini) (Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)

Berita lain terkait Polisi Tembak Polisi

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan