Perlu Strategi dan Kolaborasi yang Tepat untuk Tekan Produksi Sampah Makanan
Diperlukan strategi dan kolaborasi yang tepat dan kuat dari para pemangku kebijakan untuk mengantisipasi produksi sampah.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Hasanudin Aco
Melihat kondisi itu, ujar Nyoto, food waste memerlukan perhatian khusus dalam Gerakan Selamatkan Pangan. Pangan yang berpotensi menjadi food waste dikenal sebagai pangan berlebih.
Untuk mencegah terjadinya food waste, tambah dia, bisa dilakukan dengan sejumlah tingkatan yaitu, dengan mendonasikan pangan berlebih, pemanfaatan untuk pakan hewan, pemanfaatan untuk industri, dijadikan kompos, setelah itu baru dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Direktur Pengurangan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK RI, Vinda Damayanti mengungkapkan pihaknya fokus terhadap sampah yang dihasilkan dari konsumsi pangan.
Vinda mengungkapkan, pada 2022 di Indonesia tercatat 69,2 juta ton sampah yang 41,27%-nya sampah pangan dan sumber sampahnya 38,28% dari rumah tangga.
Pemanfaatan sampah pangan, menurut Vinda, bisa dilakukan melalui upaya komposting, pembuatan ecoenzyme dan biogas dalam proses pengurangan sampah pangan.
Diakui Vinda, target pengurangan sampah pada 2025 ditetapkan sebesar 30%. Namun hingga 2022 pengurangan sampah baru tercatat 14%, sehingga belum mencapai yang ditargetkan.
pengelolaan sampah di Indonesia
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
sistem persampahan
sampah makanan
Soal Fenomena Kabur Aja Dulu, Lestari Moerdijat: Sikapi dengan Langkah-langkah Positif |
![]() |
---|
Lestari Moerdijat: Wujudkan Peningkatan Efektivitas Kerja di Sektor Pendidikan |
![]() |
---|
Lestari Moerdijat: Cegah Kendala dalam SNPMB Terulang, Lakukan Evaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Peran Pers yang Berintegritas Perlu Ditingkatkan untuk Wujudkan Kemandirian Bangsa |
![]() |
---|
Respons Pemerintah Soal Sampah Makanan Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.