IDI: Indonesia Perlu Punya Sistem Peringatan Dini Polusi Udara
IDI menyebut Indonesia perlu punya sistem peringatan dini polusi udara atau early warning system.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Berdasarkan laman resmi US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara, tercatat kualitas udara Jakarta berada di angka 152 yang berarti berada pada kategori tidak sehat dan menjadi tingkat polusi udara tertinggi di dunia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
"Ini juga bisa, tapi kita bisa melakukan riset bersama. Kalau bisa dilakukan, dilihat berapa persen penurunan, harus dijawab. Tapi secara teori bisa menurunkan," jelas dr Agus.
Sedangkan untuk menurunkan polusi udara, harus diatasi dari sumbernya.
Dr Agus menjelaskan jika setidaknya ada tiga sumber polusi udara terbesar.
Pertama dari industri, kedua transportasi dan terakhir rumah atau produk domestik.
"Ketiga ini harus dikendalikan supaya kualitas udara bagus," pungkasnya.
Berita Terkait
Baca Juga
Usut Kasus Korupsi Bansos Covid-19 Era Jokowi, KPK Dalami Kewajaran Harga Jutaan Paket Sembako |
![]() |
---|
Jumlah Jemaah Umrah dari Indonesia Semakin Banyak, Lansia Paling Rentan Hadapi Ancaman Tripledemic |
![]() |
---|
Kenapa Tahanan Korupsi Hobi Pakai Masker? KPK Lempar ke DPR |
![]() |
---|
Mulai Rutin Lari? Berikut Tips Aman untuk Pemula, Biar Enggak Kapok! |
![]() |
---|
Tak Pernah Merokok, Tapi Anak dan Perempuan Bisa Kena Kanker Paru, Kok Bisa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.