Selasa, 30 September 2025

Terduga Teroris Ditangkap

Fakta Pegawai PT KAI Terduga Teroris, Disebut Niat Serang Mako Brimob, Kuasai Senjata Api Rakitan

Berikut ini fakta-fakta terduga teroris di Bekasi yang merupakan pegawai PT KAI yang ditangkap Densus 88, berbaiat ke ISIS.

(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews: Inilah fakta-fakta penangkapan DE, terduga teroris di Bekasi merupakan pegawati PT KAI. Densu 88 temukan senjata api. (ISTIMEWA) 

Dalam foto-foto yang tersebar, senjata api yang diamankan berupa pistol dan laras panjang.

Disebutkan juga DE dilaporkan berniat akan menyerang Mako Brimob.

4. Rumah Orang Tua DE Ikut Digeledah

Selain rumah yang ditinggali DE, rumah orang tuanya juga digeledah oleh Tim Densus 88, pada Senin (14/8/2023).

Hal itu diungkap oleh Ketua RT 02/20, Blok M, Komplek Bumi Sari Indah, Manggahang, Baleendah, Idris.

Adanya hal tersebut, Idris pun tak kaget apabila DE kini telah menjadi tersangka.

Menurut Idris, adanya penangkapan DE hingga penggeledahan rumah orang tuanya, tentu mengagetkan bagi warga sekitar.

"Namun, untuk pengurus RW atau RW, ada rasa kaget terkait ini, tapi tak terlalu kaget," kata Idris, saat ditemui di rumahnya, yang tak jauh dari rumah orang tua terduga teroris.

5. Pernah Berkomunikasi dengan Napi Terorisme

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda)

Baca juga: Said Aqil Tegaskan KAI Tak Beri Ampun Jika Karyawan Ikut Terseret Aksi Terorisme

Idris menyebut sebelumnya, DE pernah dipantau oleh

"Sebelumnya juga dia pernah dipantau, terkait hal ini, ya terkait terorisme," kata Idris.

Idris mengatakan, namun saat itu, tidak sampai seperti sekarang, sampai diamankan dan rumahnya digeledah.

"Dulu hanya dipantau saja, ada polisi nanya-nanya, dan meminta bantuannya kepada pengurus, untuk mengawasinya (DE)," ujar dia.

Idris mengatakan, DE dipantau terkait terorisme, saat itu karena ia sempat berkomunikasi dengan narapidana teroris.

"Jadi ada napi teroris, lalau DE sempat menjenguknya beberapa kali. Sehingga ia dipantau," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved