Jumat, 8 Agustus 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Pegawai KAI Tersangka Teroris Rutin Latihan Tembak di Gunung Geulis hingga Propaganda di Sosmed

DE, karyawan PT KAI tersangka teroris rutin latihan menembak di Gunung Geulis sebelum melancarkan aksinya di Mako Brimob dan Markas TNI.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
Tribunnews.com/Abdi Ryanda
Foto terduga teroris berinisial DE (kiri), senjata api (senpi) rakitan beserta ratusan amunisinya (kanan) - DE, karyawan PT KAI tersangka teroris rutin latihan menembak di Gunung Geulis sebelum melancarkan aksinya di Mako Brimob dan Markas TNI. 

Biasanya DE menyebarkan propaganda itu berupa poster digital.

Di mana dalam porster tersebut, berisi teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan Indonesia kepada pemimpin ISIS, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.

Hasil penulusuran penyidik Densus 88 Antiteror, pelaku DE juga pernah menguji coba pistol rakitan di sebuah perkebungan dan mempostingnya di Facebook.

DE Sudah Lama Dipantau 

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda)

Ketua RT 02 Kelurahan Manggahang, Idris, mengaku tak begitu kaget dengan penangkapan DE hingga penggeledahan rumah orang tuanya.

Idris mengatatakan, pengurus RT dan RW tak begitu mengagetkan karena ada jejak sebelumnya.

"Namun, untuk pengurus RT atau RW, ada rasa kaget terkait ini, tapi tak terlalu kaget."

"Sebelumnya juga dia pernah dipantau terkait hal ini, ya terkait terorisme," ujarnya, Senin (14/8/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

"Dulu hanya dipantau, ada polisi tanya-tanya dan meminta bantuannya kepada pengurus untuk mengawasinya," imbuhnya.

Ia melanjutkan, DE dipantau terkait terorisme karena pernah berkomunikasi dengan narapidana teroris.

Menurutnya, kejadian itu sekitar lima tahun yang lalu.

"Jadi ada napi teroris, lalu DE sempat menjenguknya beberapa kali. Sehingga ia dipantau."

"Setelah beberapa lama terdapat petugas yang mengatakan beres dia (DE) tak terindikasi mengarah ke arah sana," jelas Idris.

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunnewsBogor.com/Damanhuri) (TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan