Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2024

Menakar Peluang Gibran Jadi Cawapres Ganjar Pranowo dan Penolakan Keras Nasdem untuk Dampingi Anies

Nama Gibran Rakabuming Raka semakin berpeluang menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo yang diusung PDIP di Pilpres 2024.

Penulis: Choirul Arifin
Instagram @gibran_rakabumingg
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN ERick Thohir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil Presiden mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDIP di Pilpres 2024 semakin menguat.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan partainya akan mempertimbangkan Gibran sebagai cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi soal usia capres-cawapres.

"Kami mencermati hal tersebut," kata Puan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023). "Kalau memang kemudian di MK-nya disetujui ada calon cawapres di bawah 40 tahun, ya bisa saja Mas Gibran yang maju," kata Puan.

Menanggapi peluang anaknya maju sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo, Presiden Jokowi menjawab singkat, "Tanyakan Bu Puan," ketika dikonfirmasi wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Belakangan nama Gibran Rakabuming Raka memang disebut akan menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Gibran dikabarkan akan menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto, karena kedekatan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Jokowi.

Gibran sendiri menanggapi kabar tersebut malah berseloroh dengan mengatakan dirinya malah ingin menjadi cawapres mendampingi Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Gibran juga mengaku menunggu tawaran menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan.

Gibran dan Puan OK
Gibran Rakabuming Raka bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani

"Saya menunggu tawaran cawapresnya Pak Anies. Biar lengkap. Tapi saya maunya sama Mas Ibas, semoga. Beliau (Ibas) kan Ketua Fraksi Demokrat DPR RI," ungkapnya, Jumat, 18 Agustus 2023.

Gibran mengaku dirinya tidak berani menjalin komunikasi dengan putra bungsu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Enggak. Ra nduwe jalure e (tidak punya jalurnya). Ndak berani lah. Beliau kan ketua fraksi, anak presiden," lanjut Gibran.

"Saya menunggu tawaran cawapresnya Pak Anies. Biar lengkap. Tapi saya maunya sama Mas Ibas, semoga."

Di mata Anies Baswedan, bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Gibran cukup sukses selama menjadi wali kota Solo.

Anies menyampaikan jawaban diplomatis tersebut saat ditanya perihal pernyataan Gibran yang menunggu tawaran Anies untuk menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.

"Wali Kota yang baik, Wali Kota yang sukses, Solo makin maju, rapih, bersih. Kemarin baru saya dari Solo," ujar Anies usai menghadiri pembukaan Pameran Lukisan bertajuk 'Merajut Persatuan' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (19/8/2023) malam.

Baca juga: Anies Baswedan Puji Sosok Gibran: Wali Kota yang Sukses, Solo Semakin Maju dan Bersih

Anies enggan menjawab ketika ditanya apakah Gibran masuk dalam kriteria cawapresnya nanti. Anies juga mengatakan belum berencana untuk bertemu Gibran secara langsung dalam waktu dekat.

"Beliau kan sibuk, wali kota, banyak kerjaannya," pungkas Anies.

Gibran dan Budi Gunadi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Menkes Budi G Sadikin, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Gibran Jumat lalu sempat mencuri perhatian ketika dia mengenakan kostum juru parkir saat mengikuti Pawai Pembangunan Kota Solo.

Dia mengenakan seragam juru parkirnya dengan kaus, celana, dan sepatu hitam. Penampilannya tersebut kemudian dikomentari putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.

Melalui akun Twitternya, @yennywahid, Yenny mengomentari foto Gibran mengenakan kostum juru parkir.

"Ternyata petugas parkir. Kirain petugas par..... Colek @gibran_tweet," tulis Yenny Wahid, Jumat.

Gibran Jumat lalu sempat mencuri perhatian ketika dia mengenakan kostum juru parkir saat mengikuti Pawai Pembangunan Kota Solo.

Cuitan Yenny Wahid itu lantas ditanggapi Gibran dengan menyapaYenny dengan sebutan Bu Wakil Presiden.

"Siap. Mohon arahan Bu Wakil Presiden," balas Gibran.

Gibran mengaku tidak ada alasan khusus memilih kostum tersebut. Dia berpendapat juru parkir merupakan salah satu penyumbang retribusi daerah.

"Konsepnya retribusi. Ya nggak apa-apa toh. Tidak ada pesan apa-apa, pawai aja ya," kata Gibran, Jumat.

"Penyumbang retribusi," tegasnya.

Foto Gibran mengenakan baju seragam petugas parkir
Foto Gibran mengenakan baju seragam petugas parkir (kolase tribunnews)

Meski mengaku tak ada alasan khusus, pilihan Gibran mengenakan kostum juru parkir selaras dengan tema peringatan HUT ke-78 RI di Kota Solo, yaitu 17 Prioritas Pembangunan Kota Solo.

Sebelumnya, Gibran pernah memberikan respons positif soal wacana duet bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo, dan Yenny Wahid.

Jika Yenny mendampingi Ganjar, Gibran berpendapat putri Gus Dur itu bisa membantu mendulang suara dari kalangan perempuan dan Nahdlatul Ulama (NU).

Gibran juga optimistis Yenny bisa menaikkan elektabilitas Ganjar Pranowo.

"Bagus. Semua bagus. (Bisa mendulang suara) dari NU, dari perempuan sebagai tokoh perempuan," kata Gibran saat ditemui di TribunSolo.com di kantornya, Selasa (15/8/2023).

"Bisa banget (menaikkan elektabilitas Ganjar)" sambungnya.

Nasdem Tanggapi Selorohan Gibran

Partai Nasdem menanggapi selorohan Gibran yang menyatakan menunggu tawaran menjadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan

Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali menyatakan Gibran tidak memenuhi syarat jadi cawapres.

Terlebih Gibran adalah bagian dari PDIP, yang mencerminkan perbedaan koalisi diatara mereka.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali memberikan keterangan kepada media pada acara jelang Apel Siaga Perubahan (ASP) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (12/7/2023). Partai Nasdem akan menggelar Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (16/7/2023). Warta Kota/YULIANTO
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali. (WARTA KOTA/WARTA KOTA/YULIANTO)

Ahmad Ali mengatakan dari sisi usia, Gibran belum memenuhi syarat untuk maju sebagai cawapres.

"Mas Gibran tidak memenuhi syarat untuk menjadi cawapres," kata Ali saat ditemui di Restaurant Al Jazeerah Polonia, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).

Ahmad Ali juga menganggap pernyataan Gibran merupakan sebuah guyonan.

"Itu hanya guyonan menurut saya," ungkap Ali.

Ahmad Ali menuturkan, saat ini Nasdem dan PDI Perjuangan (PDIP) sudah memiliki koalisi masing-masing di Pilpres 2024.

"Karena kenapa? Pertama dari sisi ideologi partai koalisi yang kita bentuk berbeda," ucapnya.

Dia menambahkan NasDem sangat menghormati posisi Gibran sebagai kader PDIP. "Kita sangat menghargai tentunya posisi Mas Gibran sebagai kader muda yang ada di PDIP," tutur Ahmad Ali.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menjelaskan soal progres persidangan perkara uji materi ambang batas syarat usia capres dan cawapres.

"Masih proses, masih pembuktian di sidang berikutnya," kata Anwar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).

Anwar mengatakan bahwa persidangan tersebut tidak bisa diprediksi kapan akan diputus. "Insyallah, ya lihat situasi perkembangan sidang," ujarnya.

Anwar mengatakan MK masih melihat perkembangan situasi yang ada. Anwar juga membantah ada desakan agar perkara tersebut segera diputus.

"Enggak ada, siapa yang bisa mendesak," kata dia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan