Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Yenny Wahid Ungkap Dominan Kiai NU Simpati ke Prabowo, PKB: Jangan Sampai Perang Klaim-klaiman

Cucun menyayangkan adanya pernyataan tersebut. Sebab kata dia, jangan sampai ada perang klaim suara NU akibat adanya pernyataan demikian.

Editor: Johnson Simanjuntak
Rizki Sandi Saputra
Ketua DPP PKB Cucun Syamsurizal saat jumpa pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (7/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Syamsurizal merespons soal pernyataan tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yakni Zaanubah Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid, yang menyebut kalau banyak Kiai NU bersimpati dengan Prabowo Subianto.

Cucun secara tersirat menyayangkan adanya pernyataan tersebut. Sebab kata dia, jangan sampai ada perang klaim suara NU akibat adanya pernyataan demikian.

Terlebih kata Cucun, sejauh ini selalu terjalin komunikasi antara PKB dengan kiai NU.

"Ya, tadi saya sampaikan nanti kita jangan sampai kita perang klaim-klaiman seperti itu. Bahwa di internal kita ini bagaimana teman-teman selama ini saling komunikasi, silaturahmi dengan dengan para kiai," ujar Cucun saat jumpa pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Dengan begitu, Cucun meminta tidak ada pihak yang memberikan pernyataan yang justru malah menciptakan benturan.

Menurut Ketua Fraksi PKB di DPR RI itu, urusan pemilihan harusnya diserahkan kepada publik, sebab kata dia, publik yang akan dipilih publik adalah dia yang maju dalam kontestasi.

"Jadi tidak sekarang dibentur-benturkan bahwa ini karena ada ini mendukung ini, mendukung ini, ini dicintai ini, nanti publik kami di keluarga besar kami ini sudah tidak mudah. Siapa yang berkontestasi pasti itu yang akan bisa meraih hati kaum Nahdliyyin. Pasti itu yang akan bisa meraih hati kaum Nahdliyin," tukas Cucun.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Syamsurizal menyatakan, manuver putri dari almarhum Abdurahman Wahid alias Gus Dur yakni Yenny Wahid yang bertemu Prabowo Subianto tak akan pengaruhi suara Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Kata Cucun, sejatinya setiap pertemuan politik merupakan hal yang wajar dan hak yang tak bisa dihalangi.

"Siapa pun boleh melakukan strategi, mau menggembosi tetapi nanti bagaimana siapa yang bisa meyakinkan ke publik, bisa meyakinkan ke rakyat," kata Cucun kepada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Meski begitu, Cucun meyakini kalau publik sebagai pemegang hak pilih yang akan bisa menentukan nantinya.

Dirinya lantas menyinggung soal posisi. Kata dia, publik nantinya pun bisa menilai siapa yang sejatinya maju di Pilpres atau hanya sebagai pendukung.

"Kaum Nahdliyin bisa menentukan rakyat juga siapa yang akan bisa dipercaya, dititipkan, aspirasinya itu kan bukan hanya sebagai follower. Kalau Gus Imin ini kan langsung menjadi kontestannya dalam perhelatan pilpres ini," kata dia.

Menurut Cucun, publik nantinya akan lebih menaruh kepercayaan kepada siapa yang maju di Pilpres.

Sebab kata dia, setiap kebijakan nantinya yang memegang penuh ada pada pihak yang berkontestasi bukan hanya memberikan dukungan.

"Kalau hanya menjadi follower, hanya menjadi pendukung, tidak mengambil kebijakan, nanti publik akan bisa membedakan. Mana yang masuk ke kontestan mana yang hanya akan menjadi pendukung saja ya," tukas dia.

Yenny Wahid Ungkap Banyak Kiai NU Simpati dengan Prabowo Subianto

Putri dari Presiden ke-4 RI almarhum Abdurahman Wahid alias Gus Dur yakni Yenny Wahid menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Usai pertemuan, Yenny secara blak-blakan menyebut kalau banyak Kiai Nahdatul Ulama (NU) yang menaruh simpati kepada Prabowo maju sebagai capres.

Baca juga: Gerindra Bantah Pertemuan Prabowo -Yenny Wahid Sebagai Tindakan Reaktif Sikapi Duet Anies-Cak Imin

"Saya jawab satu aja, saya komentar ya, bahwa banyak sekali kiai NU yang punya simpati besar terhadap pak Prabowo," kata Yenny di hadapan Prabowo Subianto, di Rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Tak hanya itu, dalam momen itu juga sempat tercipta keyakinan Yenny menyebut Prabowo Subianto merupakan Calon Presiden.

Namun, Prabowo menyebut kalau dirinya masih bakal calon presiden, sebab belum didaftarkan di KPU.

"Yang saya muliakan dan saya hormati pak calon presiden republik Indonesia" kata Yenny.

"Bakal, belum resmi (jadi capres). Belum daftarkan (ke KPU)" timpal Prabowo.

Yenny lantas menimpali kembali pernyataan Prabowo Subianto itu. Kata dia, sejatinya pernyataannya itu merupakan doa.

Sehingga, tidak salah menurut Yenny, pernyataan itu diamini oleh Prabowo Subianto.

"Tapi karena itu adalah doa, diamini saja pak," kata Yenny.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved