Asal Mula Munculnya Kisah Mistis Kampung Mati di Cepoko Semarang, Semua Gara-gara Penjarahan
Sebuah kampung di RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko Gunungjati, Kota Semarang, belakangan ramai jadi perbincangan karena disebut sebagai kampung mati
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kampung di RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko Gunungjati, Kota Semarang, Jawa Tengah, belakangan ramai jadi perbincangan karena disebut sebagai kampung mati dan tak berpenghuni.
Sebuah video yang menarasikan kampung mati tersebut beredar di media sosial dan dideskripsikan bahwa di kampung mati tersebut banyak dijumpai gangguan mistis.
Narasi video tersebut juga menyebutkan bahwa banyak warga yang menjadi korban gangguan mistis di lokasi itu.
Tribun Jateng yang melakukan penelusuran langsung ke lokasi, warga sekitar tidak tahu mengenai adanya "kampung mati" di kelurahan tersebut.
Setelah mencari informasi lebih detail, sekitar 50 meter dari gang depan kantor Kelurahan Cepoko lokasi yang dimaksud ditemukan.
Saat tiba di lokasi yang disebut kampung mati, terlihat belasan rumah yang sudah tak berpenghuni. Rumah-rumah itu memiliki desain yang megah, jauh dari dekorasi bangunan lawas yang khas terbuat dari dinding kayu.
Namun rumput liar sudah menjulang tinggi menutupi bangunan, beberapa bagian rumah hilang dan ada yang sudah dirobohkan.
Di antara belasan rumah tersebut, ada satu rumah di sekitar lokasi yang digunakan aktivitas bisnis grosir gas LPG. Juga, satu rumah di sebelahnya yang digunakan pengolahan pupuk kandang.
Baca juga: Cerita di Balik Viral Kampung Mati di Cepoko Semarang, Ditinggal Penghuni karena Kasus Pencurian
Tanggapan warga sekitar
Warga Cepoko Raya, Eri mengatakan kawasan tersebut bukanlah kampung mati seperti informasi yang tersebar di beberapa video. Menurut Eri, dahulu lokasi itu sebagai tempat bisnis properti.
"Nggak bener itu kampung mati. Dulunya untuk simpanan barang barang, bukan dihuni," kata Eri Sabtu (14/10/2023).
Musanusi, satu di antara pekerja yang ikut membangun rumah tersebut mengaku kaget, saat mendengar bekas proyek rumahnya kini disebut sebagai kampung mati.
"Ini harus diluruskan. Jadi bukan kampung mati, dulunya memang ada aktivitas di situ. Ada yang menghuni, tapi bukan berarti kampung mati," ucapnya Sabtu (14/10/2023).
Baca juga: Fakta Viral Kampung Mati di Semarang, Warga Ungkap Alasan Belasan Rumah Terbengkalai: Ada Garong
Terjadi penjarahan
Menurutnya, dahulu lokasi tersebut menjadi kompleks perumahan golongan menengah yang dibangun sekitar tahun 1980-an.
Namun, kondisi di Kelurahan Cepoko yang dulu masih sepi, membuat keamanan perumahan tersebut minim.
Alhasil, banyak terjadi penjarahan yang membuat penghuni rumah satu persatu berpindah.
"Dulu awalnya itu hanya 2-3 rumah. Terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut," jelasnya.
Musanusi menambahkan, kawasan perumahan tersebut mulai kosong sekitar tahun 2000-an.
Sejak saat itu, lokasi perumahan tidak dihuni hingga sekarang. "Itu tanah sekitar 5 hektar sudah kosong sejak tahun 2000-an," imbuhnya
Musanusi menampik jika perumahan tersebut sebagai tempat angker. Menurutnya, warga sekitar tak pernah menjadi korban teror seperti yang tersebar di media sosial.
"Warga sekitar menganggap di sini tidak angker malah. Mungkin kalau ada hantu kakek tua kemungkinan ya gitu, namanya lelembut ya bisa saja ada. Karena rumah lama nggak ditempati. Tapi kami tidak menganggap di sini angker," sambungnya.
Hoaks teror mistis
Sesepuh Kelurahan Cepoko, Suharno juga membantah kawasan tersebut sebagai lokasi yang mistis.
Dia belum pernah mendapat laporan warga mengenai teror kemistisan di lokasi tersebut. "Saya jadi RW sejak 11 tahun kurang lebih tahun 90n. Belum pernah menerima laporan adanya hal-hal yang mistis," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu sore (14/10/2023).
Ia menjelaskan, pengosongan rumah di lokasi tersebut merupakan imbas dari kasus pencurian yang membuat warga di sana tidak betah.
"Itu faktor keamanan, bukan karena faktor mistis atau apa menurut saya. Dulu sering kemalingan, ada saja yang dicuri. Nah lama-lama kan warga eggak betah, terus ditinggal penghuni,"
"Dan setelah ditinggal terus kosong, perawatan diserahkan ke orang-orang. Ternyata malah semakin menjadi, yang punya rumah tidak kerasan." terangnya.
Sumber: Tribun Jateng
Bebas Biaya Rp10 Juta, Pemprov Kaltim Permudah Warga Miskin Miliki Rumah |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPR: Gaji Tidak Naik, Rumah Dinas Dialihkan Jadi Tunjangan Perumahan |
![]() |
---|
Mantan Hakim PTUN Teguh Setia Bhakti Gugat Aturan Rumah Subsidi ke MA |
![]() |
---|
Puluhan Teknisi Perumahan Ikuti Pelatihan Keterampilan Pemasangan Atap |
![]() |
---|
Polisi Usut Kegiatan Agama Ummi Cinta di Bekasi yang Janjikan Masuk Surga jika Bayar Rp1 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.