Pimpinan MPR Tekankan Pentingnya Nilai Toleransi di Tengah Tantangan yang Dihadapi Indonesia
Toleransi penting untuk terus ditumbuhkan dan ditanamkan pada setiap anak bangsa di tengah tantangan yang dihadapi kebhinekaan Indonesia.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Malvyandie Haryadi
Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Komaruddin Hidayat mengungkapkan sejatinya DNA bangsa Indonesia itu plurarisme dan religius.
Di dalam masyarakat yang beragam, menurut Komaruddin, tidak ada konsep yang lebih tepat dari sistem demokrasi.
Di tengah sistem demokrasi, menurut dia, keberadaan partai politik adalah sebuah keniscayaan dan sangat vital.
Karena partai politik, ujar Komaruddin, merupakan institusi yang memiliki kewenangan untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa.
"Namun sangat disayangkan, cita-cita partai politik saat ini sangat rendah yang menjadikan biaya politk menjadi sangat mahal sehingga putra-putri terbaik tidak bisa masuk politik," ucapnya.
Diakui Komaruddin, bangsa ini belum berhasil membangun state, tetapi sudah masuk ke praktik liberal di segala bidang. Akibatnya, tegas dia, yang berkuasa saat ini adalah uang.
Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan peran partai politik dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat luas tidak maksimal.
Di masa depan, Komaruddin berharap, membangun negara harus dengan lebih baik.
"Karena state yang efektif sangat berguna untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa," ucapnya.
Aktivis Jaringan Gusdurian, Inayah Wulandari Wahid mengungkapkan proses mewujudkan sikap toleransi di negeri ini belum sepenuhnya dilakukan dengan baik.
Dalam satu survey, ujar Inayah, bahkan terungkap meski 70 persen responden percaya toleransi masih ada di Indonesia, tetapi ketika ada perbedaan di antara mereka disikapi dengan cara-cara yang tidak mencerminkan toleransi.
Diakui, Inayah, penerapan nilai-nilai toleransi masih sekadar ucapan. Seringkali, tambahnya, kita memakai toleransi sebagai kata ajaib untuk menjawab berbagai persoalan di negeri ini.
"Kita, sering kali menempatkan toleransi di sisi hulu. Padahal, tegas Inayah, toleransi adalah hasil dari rangkaian proses di masyarakat. Sikap dan nilai-nilai toleransi, tambah dia, harus tertanam di hati masing-masing masyarakat," ucapnya.
Inayah menilai sikap empati, kebaikan dan saling menghormati yang berupaya dibangun di negeri ini tidak sejalan beriringan dengan jargon kebhinekaan dan NKRI harga mati yang sering didengungkan.
Pada kesempatan itu Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana berpendapat bahwa nilai-nilai toleransi tidak bisa diharapkan tertanam dengan sendirinya pada masyarakat, harus ada keterlibatan pemerintah dalam mewujudkan kehidupan bangsa yang harmoni.
Klasemen Terbaru Piala Dunia Voli U21 2025 Putri: Indonesia Zona 16 Besar, Santi Cs Ukir Sejarah |
![]() |
---|
Fraksi Golkar MPR RI Akan Surati Presiden Prabowo Terkait Ketimpangan Alokasi Anggaran Pendidikan |
![]() |
---|
Klasemen Runner-up Terbaik Kualifikasi Piala Asia Wanita U20: Indonesia Punya Asa, Myanmar Unggul |
![]() |
---|
Hasil Piala Dunia Voli U21 2025: Timnas Voli Putri Indonesia Menang Perdana, Bekuk Kanada 3-1 |
![]() |
---|
Hasil Klasemen Voli SEA V League 2025 Hari Ini: Thailand & Vietnam Full Senyum, Indonesia Juru Kunci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.