Selasa, 12 Agustus 2025

Pilpres 2024

Ekonom UI: Tanpa Cawe-cawe Jokowi dan Bansos, Perolehan Suara Prabowo-Gibran Cuma 42,3 Persen

Ekonom UI Vid Adrison mengatakan, tanpa cawe-cawe Presiden Jpasangan Prabow0-Gibran Raka hanya meraih 42,38 persen suara di Pilpres 2024

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Choirul Arifin
YouTube Mahkamah Konstitusi RI
Ekonom Universitas Indonesia, Vid Adrison, berbicara mengenai dampak kunjungan Presiden Joko Widodo di masa Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison mengatakan, jika tanpa ada cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan guyuran bantuan sosial (bansos), pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hanya meraih 42,38 persen suara di Pilpres 2024.

Vid melakukan penelitian untuk melihat kasualitas pembagian bansos menjelang Pilpres 2024 dan efek Jokowi terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran.

Perolehan suara sebesar 42,38 persen itu hampir sama dengan hasil survei yang dilakukan Charta Politika pada periode 4-11 Januari 2024 yakni sebesar 42,2 persen.

Menurutnya, hal ini berhubungan dengan perilaku myopic di tengah masyarakat, yakni lebih mempertimbangkan tindakan Jokowi menjelang Pilpres 2024 ketimbang kegiatan atau program pemerintah yang dilakukan dua atau empat tahun lalu.

“Ada perilaku myopic di tengah masyarakat. Orang lebih memikirkan, mempertimbangkan yang lebih dekat terjadi. Misalnya, sebulan terakhir seseorang berbuat baik, maka yang saya ingat adalah kebaikan,” kata Vid dalam keterangannya, Senin (8/4/2024).

Vid menjelaskan, pembagian bansos yang sangat masif menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024 menimbulkan kompetisi tidak adil.

Dia menuturkan, bansos memang berasal dari pemerintah dengan sasarannya adalah masyarakat miskin.

Namun, dari hasil penelitiannya menunjukkan ada pola belanja untuk program perlindungan sosial (Perlinsos) proporsinya meningkat setahun menjelang Pemilu seperti pada tahun 2008, tahun 2013, tahun 2018.

Tetapi, kenaikan anggaran itu mengalami kenaikan drastis pada kurun waktu 2022 hingga 2023 menjelang Pemilu 2024.

“Ketika terjadi kenaikan begitu drastis, apapun alasan sudah ada pembahasan dengan DPR, tetapi ini suatu pola. Apakah ini akan punya dampak? Studi menyebut memang ada dampaknya karena perilaku myopic,” ujar Vid.

Baca juga: Hakim MK Tanya Pencopotan Dirut Bulog Sebagai Cawe-cawe Presiden, Budi Waseso Beri Jawaban Keras

Artinya, kata Vid, pendistribusian bansos bisa meningkatkan seseorang untuk memilih kembali orang yang memberi atau membagikan bansos.

Hal ini juga terkonfirmasi hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 19-21 Februari 2024, yakni sebanyak 24,8 persen responden mengaku menerima bansos dari pemerintah.

Dari jumlah itu, 69,3 persen mengaku mencoblos capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran.

“Memang pola peningkatan belanja untuk diskresi termasuk Perlinsos meningkat menjelang Pemilu dan ada bukti statistik hal itu meningkatkan keterpilihan,” ungkap Vid.

Baca juga: Hakim Arief Hidayat: Pilpres 2024 Lebih Hiruk Pikuk Karena Pelanggaran Etik dan Cawe-cawe Jokowi 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan