Peringatan Mei 1998
13 Mei 1998: Rentetan Kejadian Menuju Tumbangnya Soeharto, Kerusuhan Mulai Menjalar ke Luar Jakarta
Banyak peristiwa penting telah terjadi terutama di bulan Mei 1998 yang menimbulkan rasa haru hingga luka mendalam, di antaranya Tragedi Trisakti.
Pukul 16.30, polisi mulai memasang garis polisi dan meminta para mahasiswa untuk memberi jarak 15 meter dari garis tersebut.
Tidak berselang lama, pihak polisi pun meminta agar mahasiswa kembali ke dalam kampus.
Tanpa ada ketegangan apapun, mahasiswa membubarkan diri dengan tenang dan tertib.
Namun, tiba-tiba terjadi tembakan dari arah belakang barisan mahasiswa.
Mendengar suara tembakan tersebut, para mahasiswa lantas berlarian dan berusaha menyelamatkan diri.
Para mahasiswa berusaha berlindung dengan masuk ke dalam gedung-gedung kampus, sementara aparat masih terus menembakkan senapannya.
Puluhan gas air mata juga dilemparkan ke dalam kampus.
Sekitar pukul 17.15, situasi di kampus sangatlah mencekam.
Beberapa korban jiwa juga berjatuhan, salah satunya adalah empat mahasiswa Trisakti yang tewas karena tertembak.
Keempat mahasiswa Trisakti tersebut adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendiawan Sie.
13 Mei 1998
Masih dikutip dari Kompas.com, pada tanggal 13 Mei 1998, sekira Pukul 01.30, dilakukan jumpa pers yang dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin di Mapolda Metro Jaya.
Selain itu, hadir juga Kapolda Mayjen Pol Hamami Nata, Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Moedanton Moertedjo, dan dua anggota Komnas HAM AA Baramuli dan Bambang W Soeharto.
Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 10.00, mahasiswa dari berbagai kota, yaitu Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi berdatangan ke Universitas Trisakti untuk menyatakan belasungkawa.
Dua jam setelahnya, pukul 12.00, kerusuhan massa mulai terjadi di Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.