Selasa, 19 Agustus 2025

Rakernas PDI Perjuangan

Mega Goda Puan Jadi Ketua Umum PDIP: Saya Disuruh Nongkrong disini, Gonjang-ganjing enggak Jelas

Megawati meminta Puan untuk bertukar posisi jabatan. Yakni, Megawati menjadi Ketua DPR RI dan Puan Maharani menjadi Ketua Umum DPP PDIP.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) dan putrinya selaku Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani (kiri). Megawati meminta Puan untuk bertukar posisi jabatan. Yakni, Megawati menjadi Ketua DPR RI dan Puan Maharani menjadi Ketua Umum DPP PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menggoda Ketua DPR RI Puan Maharani untuk bertukar posisi saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kelima Partai, Jumat (24/5).

Megawati meminta Puan untuk bertukar posisi jabatan. Yakni, Megawati menjadi Ketua DPR RI dan Puan Maharani menjadi Ketua Umum DPP PDIP.

Sebab, Megawati menyebut tugas kerja Ketua DPR RI banyak dilakukan ke sejumlah daerah hingga ke luar negeri.

Awalnya, Megawati menyapa sejumlah menteri kabinet dan para tokoh serta tamu undangan yang hadir di lokasi pembukaan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.

Lalu, Megawati menyapa Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Presiden Kelima RI ini pun mengomentari kerja-kerja Ketua DPR RI yang berkeliling ke Bali hingga Meksiko.

“Ada Mbak Puan. Mbak Puan, saya bilang pada Mbak Puan, sebagai ketua DPR, wah pergi ke luar negeri terus. Tapi itu kerja lho, bukannya jadi turis,” kata Megawati.

“Jadi saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko,” sambungnya.

Megawati pun menyampaikan kepada Puan agar mau bergantian posisi jabatan. Sebab, Megawati ingin bekerja sambil bisa mengunjungi sejumlah wilayah.

“Lalu saya bilang, 'gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi Ketua DPR, kamu yang jadi Ketua Umum',” ucap Megawati.

Mendengar itu, 4.858 peserta yang terdiri dari fungsionaris DPP Partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD dan DPC Partai, Anggota DPR RI, badan dan sayap partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPLN dari 16 negara, Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota, Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP, serta calon anggota DPR RI terpilih pemilu 2024 yang non-incumbent pun bertepuk tangan.

Puan Maharani yang duduk disamping Ganjar Pranowo hanya tersenyum.

“Lho enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang-ganjing enggak jelas,” kata Megawati lalu tertawa.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat pidato politik di pembukaan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat pidato politik di pembukaan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Momen menarik lainnya, saat Megawati Soekarnoputri sempat lupa menyapa mantan capres partainya, Ganjar Pranowo.

Awalnya, Megawati menyapa sejumlah tokoh termasuk pimpinan partai politik (parpol) pendukung Ganjar-Mahfud yang hadir.

Mereka di antaranya Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), dan Waketum PPP Rusli Effendi. Selain itu, dia menyapa Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan beberapa budayawan yang hadir.

Megawati juga tampak menyapa para menteri di Kabinet Indonesia Maju yang hadir, yakni Menteri PANRB Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Dia juga menyapa mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Setelahnya, Megawati hendak langsung masuk ke pidato intinya. Namun, sejumlah kader tampak meneriakkan nama Ganjar.

"Ganjar," teriak para kader.

Presiden kelima itu lalu menyadari ternyata nama mantan Gubernur Jawa Tengah itu belum disebut.

"Opo? Oh iya lupa banget, iya lho, saya juga tahu, sengaja disembunyikan, enggak, enggak belum dipensiunkan, terus berjuang, Satyam Eva Jayate," kata Megawati.

Dia lalu menyebut nama Ganjar-Mahfud dalam pidato politiknya. "Puji syukur kita panjatkan, terutama Pak Ganjar Pak Mahfud, bahwa masih tetap kuat, iya dong," ucap Megawati.

Kecurangan Pemilu

Dalam pidato politiknya saat Rakernas V PDI Perjuangan, Megawati mengakui merasakan ada anomali dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurut Megawati, anomali itu muncul karena adanya kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Anomali itu tidak bisa diprediksi. Bisa terjadi seperti begitu saja, meledak begitu, begitu akibat apa kecurangan, secara terstruktur sistematis, dan masif, yang disebut TSM," kata Megawati di lokasi.

Sontak ribuan para para kader yang hadir sempat terdiam ketika Megawati berbicara soal kecurangan TSM. "Lah pada diem toh, kayak enggak berani. Bener ada apa tidak? Benar ada apa tidak? TSM ini ada apa tidak?" tanya Megawati lalu dijawab"ada" oleh mereka.

Baca juga: Jokowi di Yogyakarta Tak Hadiri Rakernas PDIP

Megawati menegaskan kecurangan secara TSM memang ada dalam Pilpres 2024 lalu. Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan tidak. "Ya memang ada (kecurangan TSM), saya tahu kok, karena semuanya mengatakan 'sepertinya tidak', oh tidak," ucapnya .

"Seperti KPU-nya bilang 'oh itu kan jujur, adil, luber, langsung umum bebas rahasia," tutur Megawati.

Megawati Soekarnoputri juga mengatakan dirinya adalah provokator keadilan dan kebenaran.
Mulanya, Megawati menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia karena selalu mendukung PDIP yang berhasil memenangkan pemilihan legislatif (pileg) tiga kali berturut-turut.

"Dengan penuh kecintaan mendukung PDIP perjuangan, tetap menjadi pemenang Pemilu Legislatif tiga kali berturut-turut," kata Megawati dengan suara yang bergetar.

Ia kemudian mengatakan nada bergetar dalam pidatonya merupakan ilustrasi banteng penuh luka panah setelah Pilpres 2024.

"Ndak papa, tadi kan nada banteng penuh panah. Ya, saya bilang, enggak papa kok. Kita tahan banting kok," ujarnya.

Setelah itu, Megawati membakar semangat peserta Rakernas V PDIP di dalam ruangan. "Berani apa tidak?" tanya Megawati.

"Berani!" jawab para peserta Rakernas PDIP dengan semangat.

"Takut apa tidak?" tanya Megawati lagi.

"Tidak!" teriak peserta.

"Berani apa tidak?" ucap Megawati.

"Berani!" ujar peserta.

"Nah, gitu dong. Berani!" tutur Ketua Umum PDIP itu.

"Nanti katanya Bu Mega provokator, ya, sekarang saya provokator demi kebenaran dan keadilan. Enak wae (enak saja). Ngerti kan? Ngerti kan yang dimaksud, ya sudah," ucapnya.

Baca juga: Ingatkan Menkumham Yasonna Laoly, Megawati: Kalau Tidak Bela Rakyat, Aku Copot

Megawati mengatakan kalau dirinya tak bersikap tegas, maka PDIP akan diremehkan, badan banteng akan dipanah terus-menerus.

"Kenapa tho? Kan malah anak-anak saya sendiri bilang, 'Kok Ibu Ketum sekarang berubah ya tukang ngamuk aja'. Eh, enak saja. Kalau gak diamukin, udah dipanahin melulu badannya bantengnya. Keok, tahu nggak."

"Makanya kalau ibu marah, ibu dicium-ciumlah, karena apa? Pasti menang," ucapnya.(Tribun Network/den/fer/yud/wly)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan