Kematian Vina Cirebon
Mantan Ketua RT di TKP Pembunuhan Vina Hilang Misterius, Diusir Warga karena Tak Beri Kesaksian
Mantan Ketua RT di TKP Pembunuhan Vina 2016 silam tak diketahui keberadaannya, ia diusir karena tak memberikan kesaksian.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sosok mantan Ketua RT 02 yang pada 2016 dipercaya menjadi wakil warga di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan Vina di Cirebon, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan publik.
Pasalnya, warga sampai saat ini tidak mengetahui keberadaan mantan Ketua RT tersebut.
Padahal kesaksiannya sangat dinanti warga guna memperjelas kasus kematian Vina delapan tahun silam.
Diketahui kepergian mantan Ketua RT dari lingkungan tersebut karena diusir warga.
Pengusiran itu lantaran warga merasa kesal dengan mantan Ketua RT yang enggan memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Hal itu diungkapkan Sadikun, paman salah satu pelaku, Saka Tatal yang kini telah bebas dari penjara.
"Dia enggak ngasih keterangan atau apa. Makanya warga sini ngusir Pak RT-nya tuh."
"(Dia) enggak punya tanggung jawab," kata Sadikun kepada Dedi Mulyadi dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel yang tayang Senin (3/6/2024).
Sadikun menyebut, mantan Ketua RT yang pada masa itu menjabat, seolah tak mau tahu dengan nasib warganya yang ditangkap dalam kasus pembunuhan Vina.
Mengutip TribunnewsBogor.com, padahal, lanjut Sadikun, anak mantan Ketua RT bernama Kahfi juga turut ditangkap oleh polisi karena bersama para pelaku di hari kematian Vina. Namun, Kahfi dibebaskan.
"Kalau ananya (Pak RT) dilepasin, karena dia (anak Pak RT) enggak ngasih keterangan apapun" ungkap Sadikun.
Baca juga: Sosok ini Jadi Asisten Dedi Mulyadi Ungkap Kasus hingga Temui Saksi-saksi di Kasus Vina Cirebon
Sadikun menyakini, pada malam kejadian, Saka Tatal menginap di rumah kosong milik Mantan Ketua RT, bersama sejumlah terpidana lainnya.
Namun, kata polisi, mereka menginap di malam Senin.
Pernyataan Sadikun ini juga diperkuat Kuasa hukum dari lima tersangka, Jogi Nainggolan.
Jogi menyebut Kahfi ikut nongkrong di sebuah warung bersama para terpidana di malam sebelum Vina dan Eky terbunuh.
"Anaknya Pak RT, Kahfi, ada di dalamnya," ujar Jogi Nainggolan mengutip TribunJakarta.com.
Dijelaskan Nainggolan, setelah para pelaku kumpul di Warung, mereka lalu bergeser ke rumah kosong milik mantan Ketua RT, termasuk Kahfi.
Setelah itu, tiga hari berselang pascapembunuhan Vina dan Eky, mereka semua ditangkap oleh aparat kepolisian.
Yang membuatnya heran, hanya Kahfi yang dilepaskan oleh polisi.
"Kemudian Pak RT-nya dateng ke kepolisian bilang bahwa anak saya ada di rumah kira-kira begitu, ngotot lah (Basren)."
"Sehingga kepolisian mengeluarkan dia (Kahfi) tetapi yang lain tidak dikeluarkan. Padahal malam itu (jelas) sama-sama di rumah Pak RT," kata Nainggolan.
Kesaksian Sadikun dan Jogi juga dikuatkan oleh Sauri, penjual nasi sekaligus warga sekitar TKP.
Sauri menjelaskan, pada saat penangkapan para terpidana, Kahfi tak langsung ditangkap oleh polisi.
Kala itu, Kahfi diminta untuk menunggui motor-motor para terpidana.
"Suruh nungguin motor, abis itu motornya juga diangkut (Polisi). Anak pak RT juga dibawa, tapi malemnya (Kahfi) sudah pulang," ujar Sauri.
Kahfi, kata Sauri, sebenarnya sering bergaul dengan beberapa terpidana.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sosok Pak RT yang Diusir Warga Karena Kasus Vina Cirebon: Anaknya Ditangkap, Tapi Dilepasin Lagi
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunnewsBogor.com/Damanhuri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.