Pidato Kenegaraan Presiden
Pidato Kenegaraan Jokowi 2024, Setara Institute: Pidato Hambar di Akhir Masa Jabatan
Peneliti SETARA Institute menilai, paparan sederhana tidak cukup meyakinkan publik bahwa 10 tahun kepemimpinannya membawa perubahan signifikan.
Editor:
Wahyu Aji
Ketua DPR RI juga menyoroti tentang semakin pentingnya ‘demokrasi deliberatif’, yang mengandaikan perlu adanya ruang perjumpaan substantif antara pemangku kebijakan dengan rakyat yang diwakilkan agar terjadinya komunikasi dan pencapaian persetujuan mengenai suatu isu.
Oleh karena itu, perlu adanya dorongan lebih mengenai dibukanya partisipasi bermakna (meaningful participation) dalam pengambilan kebijakan secara luas, sehingga muncul deliberasi yang resiprokal dan berorientasi pada pencapaian konsensus atau mufakat.
Baca juga: Video Jokowi Pidato Kenegaraan Terakhir, Sampaikan Hal Ini ke Prabowo Subianto
Setara menilai, pada aspek pembangun hukum, HAM dan demokrasi, penting bagi pemerintahan selanjutnya mempertimbangkan aspek demokrasi konstitusional dalam pemajuan bangsa dan negara, yang dapat dilakukan dengan prioritas mendorong pembangunan dan tata kelola pemerintahan inklusif; membentuk ekosistem toleransi bagi seluruh kalangan masyarakat; pengarusutamaan perlindungan, penghormatan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara dalam setiap aspek pemerintahan; perluasan partisipasi bermakna dalam pembentukan peraturan perundang-undangan; dan penguatan penegakan hukum yang demokratis.
Pidato Kenegaraan Presiden
2 Politikus PDIP Soroti Pidato Jokowi: Nilai Presiden Kurang Lugas, Tak Singgung Utang Luar Negeri |
---|
Gerindra, PKB hingga PKS Apresiasi Permintaan Maaf Jokowi di Pidato Kenegaraan Terakhir |
---|
Video Kala Prabowo Tetap Berdiri saat Namanya Disebut oleh Jokowi di Pidato |
---|
Alokasi Anggaran Ketahanan Pangan Tahun 2025 Sebesar Rp 124,4 Triliun, Untuk Apa Saja? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.