Senin, 25 Agustus 2025

Partai Golkar dan Dinamikanya

Agung Laksono Nilai Ucapan Yasril Tak Setuju Bahlil Jadi Ketua Umum Golkar adalah Pandangan Pribadi

Soal tudingan Bahlil bukanlah kader Golkar tulen, Agung mengatakan bahwa pada masa kepemimpinan Aburizal Bakrie, Bahlil merupakan kader Golkar.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, HR Agung Laksono. Agung Laksono menyatakan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Yasril Ananta Baharuddin yang tidak setuju jika Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar merupakan pernyataan pribadi. 

“Persyaratannya kan tidak sempurna yang kita sebutkan jenjangnya di Golkar. Kalaupun secara sepihak dikatakan oleh Pak Idrus Marham dia terbukti pernah jadi bendahara Golkar di Papua dan dia yang tanda tangan pak Aburizal, ya memang harus ada ketua umum dan sekjen tanda tangan,” tambahnya.

Terlebih, Bahlil pernah menyatakan tidak mewakili di saat awal menjabat sebagai Menteri Investasi.

Ia menyebut catatan-catatan itu akan menjadi rekam jejak sebelum pemilihan Ketum Golkar di Munas nanti.

Sebagai informasi, Munas Golkar yang akan didahului Rapimnas pada 20 Agustus 2024 mendatang, diputuskan dalam Rapat Pleno pada Selasa (13/8/2024) lalu.

Nama Bahlil Lahadalia Menguat Jadi Ketum Golkar

Diketahui, penunjukkan plt ketua umum (ketum) dilakukan karena Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

"Menunjuk Plt Ketum. Saya kenalkan dulu. Rapat pleno mengesahkan Plt Ketum yang terhormat Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita," ujar Ketua DPP Golkar Meutya Hafid dalam jumpa pers di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa malam, dikutip dari Kompas.com.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan