Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Cerita Nasib Para Mantan Anggotanya yang Masih Ada di Suriah
Ia mengatakan saat ini jumlah mantan anggota JI yang berada di Suriah jumlahnya tidak banyak karena mayoritas telah pulang.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Hasanudin Aco
"Jadi inilah yang terjadi dan kita harapkan pendampingan ini bisa dilanjutkan sampai betul-betul kedua belah pihak merasakan bahwa memang kita ini serius dan bisa dipercaya. Artinya kita sudah membuktikan trust dan transparan," sambung dia.
Terkait hal itu, ia mengatakan para mantan anggota JI yang berada di Suriah memiliki keahlian masing-masing.
Di sana, kata Para, mereka ada yang menjadi pilot pesawat nirawak atau drone dan ada juga yang menjadi penembak jitu atau sniper.
Terhadap nasib para mantan anggota JI yang masih ada di Suriah ke depannya, kata dia, nantinya mereka akan ditawari untuk pulang.
Menurutnya, untuk mereka yang masih bujangan relatif lebih mudah untuk pulang.
Namun demikian, saat mereka pulang mereka tetap harus bertanggung jawab secara hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Ya pulang tetap bayar dulu penegakan hukumnya. Ini kan negara hukum masalahnya. Jadi itu, itu satu hal yang masuk akal, karena ya tadi, kita sudah makan ya kita bayar," kata dia.
"Kemudian yang sudah punya istri ini yang repotnya. Kalau yang warga negara sana, kalau istrinya mau, kan bisa pulang. Tapi sementara ada yang bilang, istrinya nggak mau. Ini bisa pulang, bisa nggak pulang," sambung dia.
Sebagai catatan, kepolisian pernah menyatakan Para telah memberangkatkan setidaknya sebanyak tujuh angkatan kader muda JI ke Suriah sejak 2013 sampai 2018.
Kader yang diberangkatkan tiap angkatan terdiri dari 10 sampai 12 orang dan total keseluruhan yang berangkat mencapai 96 orang.
Kepolisian menyebut mereka "paket lengkap" karena terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian di antaranya ahli IT, ahli manajemen, ahli medis, ahli bahasa, dan ahli bela diri.
Untuk diketahui, Para Wijayanto dibekuk di sebuah hotel di Bekasi pada Sabtu (29/6/2019) pagi terkait aktifitasnya dengan JI.
JI merupakan organisasi terlarang yang identik dengan berbagai peristiwa aksi teror para anggotanya yang menelan banyak korban jiwa di Indonesia.
Teror tersebut diantaranya Bom Malam Natal (2000) Bom Bali I (2002), Bom Bali II (2005), Bom Hotel JW Marriot (2003), Bom Kedutaan Australia (2004), Bom Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton (2009), mutilasi 3 siswi SMA di Poso dan berbagai aksi teror lain yang diidentikan dengan kelompok tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.