Kamis, 2 Oktober 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Harta Kekayaan Raja Juli Antoni, Sekjen PSI yang Jadi Calon Menteri Prabowo: Total Mencapai 8,8 M

Berikut rangkuman harta kekayaan dari Sekjen PSI sekaligus Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni yang menjadi calon menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Raja Juli Antoni berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Jumat (15/7/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN | Berikut rangkuman harta kekayaan dari Sekjen PSI sekaligus Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni yang menjadi calon menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. 

Serta satu unit motor Honda Supra Fit seharga Rp 3,2 juta.

Raja Juli juga memiliki harta berupa surat berharga senilai Rp 86 juta.

Ada juga harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 1.483.167.570.

Selain harta-harta tersebut, Raja Juli juga memiliki hutang sebesar Rp 1.948.220.287.

Sehingga total harta kekayaannya menjadi Rp 8.893.732.283.

Baca juga: Kala Anies Komentari Bergabungnya Cak Imin ke Kabinet Prabowo, Ungkit Kekalahan di Pilpres 2024

Profil Raja Juli 

Melansir website resmi milik Raja Juli, ia diketahui lahir pada 13 Juli 1977.

Raja Juli dikenal sebagai politisi dari PSI.

Kini Raja Juli menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022.

Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau. 

Diketahui Raja Juli merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Bima Arya Ungkap Presiden Terpilih Prabowo Subianto Ingin Para Menteri Kabinet Ramah terhadap Media

Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Selanjutnya Raja Juli melanjutkan pendidikan masternya di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Lalu dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. 

Raja Juli kemudian mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).

Baca juga: Sepak Terjang Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo

Karier Raja Juli

Raja Juli sebelumnya pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved