Siswa SMK Ditembak Polisi
3 Versi Kronologi Aipda RZ Tembak Gamma: Korban Selamat, Propam Polda Jateng & Polres Semarang
Kini, ada tiga versi kronologi terkait kasus penembakan oleh Aipda Robig terhadap Gamma. Terbaru adalah versi dari korban selamat.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
Di urutan kedua rombongan, ada rekan S yang turut memboncengkan rekannya yang tidak dikenal AD.
Sementara itu, motor terakhir adalah motor yang dikendarai oleh AD.
"Motor kedua gak ada yg luka, malah dia saja kaget saya kena," terangnya.
Sebelum ditembak, AD menyebut rombongannya mengendarai sepeda motor secara pelan.
Namun, tiba-tiba Aipda Robig disebut AD langsung menodongkan pistol yang membuat rombongannya memacu laju sepeda motornya.
"Ya kami kaget ada langsung nodong Kalau cuma turun di tengah masih mikir ah mungkin apa, (kalau ini) langsung nodong," ungkapnya.
AD juga membantah penembakan oleh Aipda Robig akibat sepeda motor dari rombongannya menyenggol kendaraan yang dikendarai pelaku.
"Tidak ada serempetan," katanya singkat.
Dia mengaku syok ketika mendengar suara letusan tembakan. Sewaktu penembakan itu, AD menuturkan tangan S menggantung di pundaknya.
"Habis ketembak, dor, langsung lemes," terangnya.
Setelah penembakan tersebut, AD mengaku S tidak menyadari peluru yang ditembakkan oleh Aipda Robig menembus tangannya.
Senada, AD juga tidak menyadari adanya luka di bagian dadanya.
"Saya lalu pulang lalu cek di rumah. Ternyata cuma sobek (bagian dada). Saya bersihkan terus tidur. Kalau Satria katanya langsung ke rumah sakit," paparnya.
Tentang kondisi Gamma setelah penembakan, AD mengaku tidak mengetahuinya lantaran setelah peristiwa terjadi, rombongan mereka berpisah.
Bahkan, dia baru tahu Gamma meninggal dunia pada sore hari menjelang magrib atau hampir 18 jam setelah kejadian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.