Jumat, 12 September 2025

Penyakit HMPV Viral di China, Seberapa Besar Potensinya Jadi Pandemi? Begini Kata PB IDI

Selain di China, beberapa negara seperti Malaysia dan India melaporkan adanya temuan kasus penyakit HMPV ini. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
CGTN
Ilustrasi virus HMPV 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

Bahkan, beberapa negara seperti Malaysia dan India melaporkan adanya temuan kasus penyakit HMPV ini. 

Belum lama ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menyebutkan jika HMPV sudah ada di Indonesia.

Baca juga: Cara Cegah Penularan Virus HMPV, Sering Cuci Tangan hingga Pakai Masker

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran dan banyak pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat. 

Seperti, akankah virus HMPV ini menyebabkan terjadinya pandemi lagi?

Terkait hal ini, Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ketua Satgas Covid PB IDI Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K) beri tanggapan.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir bahwa akan terjadi pandemi lagi akibat virus HMPV ini.  

“Bahwa akan terjadi pandemi, saya kira tidak perlu sampai khawatir sedemikian rupa. HMPV ini memang ada kenaikan di bulan Desember. Tapi dibandingkan dengan penyakit virus-virus lainnya, itu paling bawah. Jadi kemungkinan pandemi saya kira tidak,” ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan PB IDI, Rabu (8/1/2024). 

Selain itu, Erlina mengungkapkan jika virus HMPV bukanlah penyakit baru. Virus ini sudah lama ditemukan yaitu sejak 2001 atau 24 tahun yang lalu. 

Kemungkinan virus ini sudah beredar lama ke banyak negara, termasuk Indonesia. 

Sebagian besar masyarakat  bisa saja sudah pernah terinfeksi dan memiliki imunitas terhadap infeksi HMPV

“Dan walau HMPV ini mudah menular melalui droplet, percikan dari saluran pernapasan, dan gejalanya mirip flu, mayoritas dapat sembuh sendiri,” imbuhnya. 

Walau umumnya memiliki gejala yang ringan, Erlina tetap mengimbau masyarakat untuk waspada. Khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak.

Karenanya, ia mengajak orang tua dan guru untuk saling bekerja sama. Jika anak mengalami batuk dan pilek, maka dianjurkan untuk tidak bersekolah dulu. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan