Bos Rental Mobil Tewas Ditembak
Anak Bos Rental Emosi dan Memaki Oknum TNI Pembunuh sang Ayah, Rekonstruksi Sampai Distop
Anak bos rental emosi saat bertemu dengan pembunuh sang ayah dalam proses rekonstruksi, Sabtu (11/1/2025).
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Anak bos rental yang tewas ditembak oleh anggota TNI emosi saat bertemu dengan tiga tersangka.
Hal itu terjadi saat proses rekonstruksi pembunuhan Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil oleh anggota TNI di Rest Area Km 45, Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari.
Proses rekonstruksi tersebut digelar oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Sabtu (11/1/2025).
Rekonstruksi digelar dengan memperagakan 36 adegan pembunuhan bos rental mobil oleh tentara.
Saksi hingga 3 tersangka dihadirkan yakni Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA.
"Coba bayangkan saja, ketika melihat sosok pembunuh ayah kandung sendiri. Dan itu dilakukan di depan mata saya," kata anak korban, Agam Muhammad, Sabtu (11/1/2025).
Pihak keluarga korban pun meluapkan emosi dengan memaki pelaku dengan kata-kata kasar.
Insiden kecil tersebut membuat Puspomal menghentikan sementara proses rekonstruksi.
Setelah situasi dinilai kondusif dan aman, tim penyidik dari Puspomal melanjutkan rekonstruksi untuk menyesuaikan fakta lapangan dengan keterangan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Diketahui adegan pengeroyokan yang sebelumnya disebut oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL Laksamana Madya Denih Hendrata.
Diberitakan sebelumnya Bos rental mobil Ilyas Abdurrahman tewas tertembak, sementara seorang lainnya RM (60) mengalami luka tembak.
Menurut keterangan, awalnya bos rental dan rombongan mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rental.
Mereka kemudian menemukan mobil itu di depan depan minimarket Rest Area KM 45.
Dan terjadilah penembakan maut.
Tersangka Anggota Pasukan Elit
Diketahui dua di antara para tersangka merupakan anggota pasukan elit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, mengutip TribunJakarta.com.
Sedangkan seorang lainnya anggota KRI Bontang, KRI Bontang yakni kapal tanker milik TNI AL.
Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA saat ini dalam pemeriksaan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polda Banten.
Hasil pemeriksaan terkini, diketahui hanya satu dari tiga oknum TNI AL itu yang melakukan penembakan.
Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista mengatakan, satu oknum TNI AL itu menembak dua korban.
"Ya jadi yang melakukan penembakan itu adalah satu orang, nembak kedua. Karena yang satunya itu kan dari hasil CCTV juga yang dikeroyok itu tadi," kata Samista.
Samista mengungkapkan, berdasarkan penelusuran CCTV, sempat terjadi keributan sebelum penembakan terjadi.
Selalu Bawa Senpi
Salah satu tersangka kasus penembakan yang tewaskan bos rental yakni Sertu AA, oknum TNI AL.
Sertu AA rutin membawa senjata api ke manapun dirinya pergi.
Hal itu tak terlepas dari statusnya yang juga bertugas sebagai ajudan, sehingga senjata apinya pun melekat.
Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan, senjata api yang dibawa Sertu AA pada saat terlibat dalam kasus penembakan ini merupakan inventaris TNI AL.
"Senjata itu senjata inventaris yang melekat, karena jabatan dari AA itu adalah ADC. Nah ADC ini ajudan," kata Denih di Markas Koarmada RI, Senin (6/1/2025).
Denih menyebut, berdasarkan standar operasional seorang ajudan, yang bersangkutan diwajibkan membawa senjata api ke manapun.
Sertu AA pun dipastikan memiliki dokumen lengkap terkait kepemilikan senjata api itu.
"Sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP, senjata itu melekat. Kemudian, tadi sudah dijawab ya bahwa ini sudah ada SOP-nya itu tadi. Ada surat perintahnya segala macam. Kemudian ya tentu bukan senjata rakitan," ungkap Denih.
Anggota TNI AL Ancam Tabrak Korban
Oknum anggota TNI AL juga sempat mengancam akan menabrak bos rental, Ilyas Abdurrahman.
Hal itu dilakukan sebelum melakukan penembakan.
Anak korban, Rizky Agam Putra, mengatakan, ancaman tersebut diterima Ilyas saat berhasil menemukan mobil rental merek Honda Brio di kawasan Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Agam mengungkapkan, sebelum ditemukan, GPS dari mobil tersebut diketahui telah dicabut.
Tuduh Korban Merupakan Sindikat Mobil Curian
Tak cuma diancam akan ditabrak, lanjut Agam, oknum TNI AL juga menuduh Ilyas sebagai anggota sindikat mobil curian.
"Pas kita berhentiin mobil itu, bapak turun, langsung yang mengaku dari TNI AL, 'saya ini TNI AL, kamu itu sindikat ya atau saya tembak sekarang?'," kata Agam menirukan perkataan orang yang mengaku TNI AL itu, dikutip dari YouTube iNews pada Selasa (7/1/2025).
Ilyas, cerita Agam, langsung membantah tuduhan dari TNI AL tersebut.
Selanjutnya, Ilyas mengaku sebagai pengusaha mobil rental.
Hanya saja, Sertu AA disebut oleh Agam tidak menggubris penjelasan dari Ilyas.
"Ayah saya bilang, bukan (sindikat) saya pemilik mobil. (oknum TNI AL mengatakan) 'saya tidak mau tahu. Kamu minggir atau saya tabrak," cerita Agam.
Lalu di waktu yang sama, Agam mengungkapkan ada mobil Sigra yang tiba-tiba berhenti di lokasi.
Mulanya, mobil tersebut berhenti dikira ingin mengetahui peristiwa yang terjadi. Ternyata, mobil Sigra itu tiba-tiba menabrak paman Agam.
"Om saya jatuh, segala macam, saya bantuin om saya. Sigra dan Brio pun kabur, lari," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hari-hari Jadi Ajudan, Sertu AA Oknum Kopaska Tersangka Penembakan Bos Rental Selalu Bawa Senpi
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.