Sabtu, 4 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Pagar Laut Misterius di Perairan Tangerang Berdampak Besar, Nelayan Bongkar Awal Mula Pembangunan

Pagar laut misterius di perairan Tangerang membawa dampak besar bagi para nelayan, ternyata begini awal mula pembangunannya.

Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Pagar laut misterius yang berada di pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2025). Pagar tersebut adalah bagian dari pagar laut sepanjang 30,16 Kilometer di perairan Tangerang.- Pagar laut misterius di perairan Tangerang membawa dampak besar bagi para nelayan, ternyata begini awal mula pembangunannya. 

Heru mengatakan nelayan yang menggunakan kapal kecil pasti mencari ikan di sekitar tempat pagar itu dipasang. 

Karena hanya kapal-kapal besar yang mampu mencari ikan hingga ke tengah laut yang lebih jauh.

Apalagi, area dibangunnya pagar-pagar tersebut terkenal sebagai salah satu spot terbaik untuk mencari berbagai jenis ikan, seperti ikan kakap, ikan barakuda, dan ikan kerapu. 

Namun, karena keberadaan pagar tersebut, aktivitas mencari ikan yang dilakukan para nelayan menjadi terganggu. 

"Beberapa alat pancing saya, khusus untuk ikan, ada yang enggak bisa terpakai karena pasti nyangkut di bambu-bambu itu karena terbawa ombak," ungkap Heru, saat ditemui Tribun. 

Karena hal tersebut, kata Heru, yang masih memungkinkan dilakukannya adalah mencari kerang hijau lantaran menggunakan alat pancing yang berbeda. 

Heru menjelaskan awal dia menyadari adanya pembangunan pagar di tengah laut Kabupaten Tangerang itu. 

Menurutnya, sekitar 2 hingga 3 bulan yang lalu, ada sekira lima truk berukuran besar membawa bambu-bambu untuk diletakkan di pesisir Pulau Cangkir, Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

Selain itu, ada juga beberapa pekerja yang bertugas menurunkan bambu-bambu tersebut dari truk-truk.

Kemudian, membawanya ke tengah laut menggunakan perahu hingga memasangnya membentuk pagar. 

"Saya sempat tanya ke pekerja-pekerja itu, 'ini untuk apa?'. Kata mereka untuk buat pagar di tengah laut," jelasnya.

Mendengar hal tersebut, Heru mengaku aneh membayangkan pagar akan dipasang di tengah laut, karena kawasan tersebut milik rakyat.

(Tribunnews.com/Rifqah/Dewi Agustina) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved