Minggu, 7 September 2025

Aksi di Kementerian Dikti Saintek

Menteri Satryo Ungkap Respons Prabowo soal Gaduh Demo di Kemendikti

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku, telah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai polemik aksi yang terjadi di kementri

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Kolase Tribunnews.com
Mobil RI 25 milik Mendiktisaintek Satro Soemantri diadang puluhan pegawainya, Senin (20/1/2025 -Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku, telah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai polemik aksi yang terjadi di kementriannya.  

Selain Neni, Satryo menyebut orang yang meminta maaf adalah orang yang turut ikut aksi demo tersebut yaitu bernama Wignyo.

“Setelah berbicara cukup panjang, kedua tokoh aksi tersebut menyampaikan permohonan maaf karena adanya kejadian tadi pagi (kemarin) itu. Mereka berjanji untuk mengikuti semua peraturan yang ada di Kemendikti Saintek,” katanya. 

Satryo mengatakan, dalam pertemuan tersebut, turut menjelaskan kepada Neni dan Wignyo bahwa kementerian yang dipimpinnya memang tengah melakukan mutasi dan rotasi.

Hal itu, sambungnya, semata-mata demi meningkatkan kinerja di Kemendikti Saintek.

“Dan saya jelaskan kepada mereka kedua bahwa Kementerian Diktisaintek sedang melakukan proses mutasi-rotasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan kinerja dan juga membuat Kemendikti Saintek sebagai organisasi yang clean dan efektif,” jelasnya.

Satryo juga menegaskan bahwa mutasi dan rotasi di Kemendikti Saintek pasti akan terjadi demi terwujudnya organisasi yang baik.

Dosen Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga memastikan bahwa seluruh pegawai di Kemendikti Saintek akan terjamin kesejahteraannya.

"Dan pada akhirnya, mereka akan mendapatkan kesejahteraan yang memadai,” tegasnya.

Lebih lanjut, Satryo membantah tudingan dari Neni dan Wignyo yang menyebut dirinya arogan. Menurutnya, tudingan tersebut tidak berdasar.

“Itu (sifat arogan) tidak pernah ada sama sekali dan mereka menyampaikan minta maaf dengan ungkapan yang disampaikan ternyata tidak berdasar sama sekali,” ujarnya. 

Sebelumnya, Neni mengaku dipecat akibat persoalan pergantian meja kerja di ruangan Satryo.

"Saya sih sepertinya sudah ditandain ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja. Sejak itu saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ungkap Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendikti Saintek, Senin (20/1/2025).

Dirinya mengungkapkan permintaan pergantian meja itu datang dari istri Satryo. Permintaan itu, kata Neni, disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek.

"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres," tutur Neni.

Neni mengaku dimarahi oleh Satryo perihal penggantian meja tersebut. Bahkan, Neni mengungkapkan Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu," ungkap Neni.

Pemecatan itu, kata Neni, bahkan diungkapkan oleh Satryo di depan para staf Kemendikti Saintek dan magang.

"Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya," ucapnya.

(Tribunnews.com/Milani/Yohanes Liestyo Poerwoto) (KompasTV) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan