Hasan Nasbi Bicara Soal Komunikasi Prabowo dengan Jokowi hingga Peluang Bertemu dengan Megawati
Komunikasi Prabowo dengan Jokowi juga tidak perlu dibenturkan dengan munculnya wacana pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia (RI) Hasan Nasbi berbicara soal komunikasi Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) selama sini.
Hasan mengungkapkan selama ini Presiden selalu membuka komunikasi dengan semua pihak dan tidak hanya dengan Jokowi.
Ia pun mempertanyakan pihak yang mempersoalkan ketika Prabowo berkomunikasi dengan Jokowi.
Hal itu diungkapkan Hasan saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, Jakarta pada Kamis (23/1/2025).
"Pertanyaan saya, kenapa orang jadi mempermasalahkan ketika Pak Prabowo punya komunikasi dengan Pak Jokowi? Kemarin Pak Prabowo komunikasi dengan Pak Emil Salim. Ketika Pak Emil Salim ngasih wejangan, Pak Prabowo catat. Ada fotonya, mencatat. Pak Prabowo catat," ujar Hasan.
Informasi dihimpun, pertemuan Prabowo dengan ekonom senior, pemerhati lingkungan hidup, sekaligus menteri era Presiden Soeharto yakni Emil Salim, digelar di kediaman Emil di Jakarta pada Rabu (22/1/2025) kemarin.
Baca juga: Hasan Nasbi Siapkan Sistem untuk Menyaring Laporan-laporan Iseng yang Masuk di Lapor Mas Wapres
Menurut Hasan, pertemuan Prabowo dengan Emil tersebut menunjukkan bahwa pertemuan Prabowo dengan tokoh senior, mantan presiden, atau siapapun adalah hal yang wajar demi kebaikan bangsa.
Bahkan, menurut dia, komunikasi Prabowo dengan Jokowi selama ini juga tidak perlu dibenturkan dengan munculnya wacana soal pertemuan Prabowo dengan Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kenapa enggak (pertemuan dengan Megawati)? Dan tidak harus dibentur-benturkan juga dengan Pak Jokowi. Pak Prabowo berhak bertemu dengan siapa saja, termasuk dengan Bu Mega," ucap Hasan.
Menurut dia pertemuan antara tokoh-tokoh di republik Indonesia adalah hal yang baik.
Justru, menurutnya hal yang tidak baik adalah ketika antara tokoh bangsa tidak bertemu.
"Kalau bisa bertemu harusnya bagus, harusnya happy begitu loh. Happy kalau bertemu itu," kata Hasan.
Hasan juga menjawab perihal munculnya anggapan yang memandang pertemuan Prabowo dengan Megawati akan memberi peluang kepada PDI Perjuangan untuk masuk ke dalam pemerintahan.
Menurut dia hal tersebut juga bukanlah masalah.
"Kan nggak ada masalah juga. Ya kalau orang mau di luar (pemerintahan) itu nggak apa-apa, di dalam (pemerintahan juga bagus. Jadi menurut saya nggak ada yang harus dipersoalkan. Di luar tidak harus dipersoalkan. Di dalam juga jangan dipersoalkan. Ini kan soal pilihan nih. Soal pilihan yang dua-duanya boleh," ungkap Hasan.
Tom Lembong Laporkan Majelis Hakim ke MA dan KY, Ahli Hukum Pidana: Itu Salah, Abolisi Sudah Cukup |
![]() |
---|
Pak Prabowo, Sudah Banyak Masyarakat RI di PHK, Ramai-ramai Cairkan Dana di BPJS hingga Demo |
![]() |
---|
Usai Debat Kusir dengan Roy Suryo, Pendukung Jokowi Silfester Matutina Siap Dieksekusi Kejagung |
![]() |
---|
Dipenjara 4 Tahun Karena Bahas Keaslian Ijazah Jokowi, Gus Nur Dapat Amnesti |
![]() |
---|
PCO soal Bendera One Piece: Terserah Suka atau Tidak pada Pemerintah, tapi Merah Putih Bukan Pilihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.