Kamis, 25 September 2025

Distribusi Elpiji 3 Kg

Ketua Badan Anggaran DPR: Alokasi Subsidi LPG 2025 Mencukupi, Masyarakat Tak Perlu Panik

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah angkat bicara perihal ramainya pemberitaan terkait kelangkaan tabung LPG 3 Kg di tengah tengah masyarakat. 

Dokumentasi pribadi untuk Tribun
SAID ABDULLAH - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu. Said meminta masyarakat tak perlu panik karena alokasi subsidi LPG 2025 mencukupi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah angkat bicara perihal ramainya pemberitaan terkait kelangkaan tabung LPG 3 Kg di tengah tengah masyarakat. 

Dimana, hal itu menyebabkan antrean gas LPG 3kg di sejumlah daerah.

Said pun menjelaskan, mengenai kebijakan anggaran terkait dengan subsidi Lpg 3 Kg. Pada APBN 2025, Badan Anggaran DPR bersama pemerintah telah menyepakati alokasi subsidi LPG 3 Kg sebesar Rp. 87,6 triliun, lebih tinggi dari tahun pagu tahun 2024 sebesar Rp. 85,6 triliun. 

Dimana, volume subsidi LPG 3 Kg tahun 2025 sebesar 8,17 juta ton. 

“Anggaran untuk penyediaan volume LPG tersebut untuk menjamin pelaksanaan subsidi. Jika LPG 3 Kg tidak disubsidi oleh negara, maka harganya mencapai Rp. 42.750,” kata Said Abdullah kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

Pada tahun 2025 Banggar DPR juga menyepakati usulan pemerintah untuk menyubsidi Rp. 30.000 per tabung

Sehingga harga dasar LPG 3 Kg menjadi Rp. 12.750 dan ditambah dengan ongkos transportasinya, di masing masing daerah bisa 
berbeda, itulah yang membentuk harga akhir.

Said menambahkan, LPG 3 Kg adalah barang subsidi yang diperuntukkan kepada rumah tangga miskin, akan tetapi diperdagangkan secara terbuka. 

Dia mencermati evaluasi penyaluran subsidi LPG 3Kg yang disampaikan oleh pemerintah. Konsumsi LPG Tabung 3 Kg mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan volume di tahun 2019-2022 sebesar 4,34 persen dengan distribusi masih terbuka. 

Kemudian pemerintah menerapkan registrasi konsumen LPG pada 2023, dan menunjukkan pengaruh yang positif dengan melambatnya pertumbuhan konsumsi volume LPG 3Kg dari 2022 ke 2023 (+3,14 persen).

Data TNP2K menyebutkan dari 50,2 juta rumah tangga yang menerima program subsidi LPG, sebanyak 32 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah hanya menikmati 22 persen dari subsidi LPG, sementara 86 persen dinikmati oleh kelompok yang lebih mampu. 

Hal ini terjadi karena tabung LPG subsidi diperjualbelikan bebas dipasaran bersamaan dengan LPG non subsidi dengan selisih harga yang jauh, sehingga mayoritas rumah tangga menggunakan LPG subsidi. 

Mencermati situasi tentang kelangkaan LPG 3 Kg yang terjadi tengah tengah rakyat, dan rencana kebijakan pemerintah diatas, untuk itu Said menyarankan agar adanya perbaikan kebijakan penyaluran subsidi LPG 3 Kg yang tengah di upayakan oleh pemerintah hendaknya diimbangi dengan komunikasi publik yang baik.

Hal ini agar hal ini tidak menimbulkan kepanikan banyak pihak, dan sebagian pihak memanfaatkan kepanikan tersebut dengan mengambil untung.

“Pemerintah dan PT Pertamina sedang membuat program pengecer sebagai ujung tombak penjualan diminta sebagai pangkalan penjualan resmi oleh Pertamina.  Langkah ini untuk mengontrol penjualan LPG 3 Kg, untuk membuat kebijakan subsidi tepat sasaran, di khususkan untuk kelompok yang di target, yakni rumah tangga miskin, lansia, pelaku usaha mikro dan kecil,” paparnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan