Jumat, 22 Agustus 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

400 Warga Kohod Desak Polisi Tangkap Kades Arsin, Minta Kasus Pagar Laut di Tangerang Diusut Tuntas

Aliansi Masyarakat Anti Kedzoliman (AMAK) yang terdiri dari sekitar 400 warga Desa Kohod menuntut penangkapan Kades Arsin.

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
Kompas.com/Acep Nazmudin
KADES KOHOD ARSIN - Kepala Desa Kohod, Arsin, menumpangi sepeda motor dengan dikawal sejumlah orang saat menghindari wawancara wartawan usai debat dengan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). Aliansi Masyarakat Anti Kedzoliman (AMAK) yang terdiri dari sekitar 400 warga Desa Kohod menuntut penangkapan Kades Arsin. 

Dalam konferensi pers, Kades Arsin menyebut segala kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod tak pernah ia harapkan.

"Saya Arsin bin Asip secara pribadi maupun jabatan saya selaku Kepala Desa. Atas kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kami harapkan," ungkapnya, Jumat, dikutip dari TribunTangerang.com.

"Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya ingin menyampaikan permohonan maaf."

"Saya yang terdalam, khusus kepada warga Desa Kohod. Dan serta seluruh Warga Negara Indonesia," ucap dia.

Baca juga: Kades Kohod Bantah Jadi Aktor Pagar Laut di Perairan Tangerang, Bareskrim Bakal Uji Pengakuannya

Sebelumnya, Kades Arsin dikabarkan hilang setelah kasus pagar laut di perairan Tangerang mencuat.

Namun, kuasa hukum Arsin, Yunihar, membantah jika hilangnya kliennya itu karena berniat untuk kabur.

"Bahwa tidak benar klien kami kabur ke luar negeri ataupun menghilang."

"Faktanya klien kami selalu berada dan tinggal di Desa Kohod sebagaimana tempat tinggalnya saat ini," kata Yunihar, dikutip Sabtu (15/2/2025).

Yunihar menuturkan alasan kliennya jarang terlihat di rumah atau Kantor Desa Kohod adalah karena situasi yang tidak kondusif.

"Ada pun jarang terlihat, baik di rumah maupun di kantor desa, karena klien kami ingin menjaga kondusifitas masyarakat di Desa Kohod yang saat ini ada dua faksi, faksi pendukung dan faksi yang menolak," katanya.

Sedang Demam dan Batuk

Ketika dia mengadakan konferensi pers di rumahnya di Jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kondisi Arsin terlihat lesu.

Hal ini berbeda dengan saat dirinya menyambut kedatangan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Desa Kohod beberapa pekan lalu.

Kades Arsin juga terlihat batuk terus-menerus saat konferensi pers berlangsung.

KADES KOHOD - Arsin, Kades Kohod (tengah) saat konferensi pers di rumahnya, jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (14/2/2025).
KADES KOHOD - Arsin, Kades Kohod (tengah) saat konferensi pers di rumahnya, jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (14/2/2025). (Tribuntangerang.com/ Nurmahadi)

Menurut kuasa hukumnya, kondisi Arsin memang sedang kurang sehat.

"Kondisinya (Arsin) kurang sehat, tentu ini karena proses yang beliau harus ikuti," ungkap Yunihar, Jumat, dilansir TribunTangerang.com.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan