Senin, 1 September 2025

Aksi Indonesia Gelap

"Nggak Ada Indonesia Gelap" Mensesneg Tanggapi Demo Mahasiswa di Dekat Istana

Aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut memakai tagar Indonesia Gelap sebagai bentuk kritik 100 hari dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
AKSI INDONESIA GELAP - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi bertajuk 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Dalam aksinya, mahasiswa membawa 5 tuntutan yaitu mendesak Presiden Prabowo Subianto mencabut kebijakan efisiensi anggaran, transparansi status pembangunan, transparansi keseluruhan program MBG, tolak revisi UU Minerba, tolak dwifungsi TNI, tangkap dan adili Jokowi, dan sahkan RUU Perampasan Aset. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi aksi unjuk rasa mahasiswa yang digelar di dekat istana atau di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025) kemarin.

Diketahui, aksi unjuk rasa tersebut memakai tagar Indonesia Gelap sebagai bentuk kritik 100 hari dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Bagi mahasiswa, pemerintah gagal dalam menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan rakyat.

Menurutnya, penggunaan tagar Indonesia Gelap dinilai tidak tepat.

Prasetyo meminta mahasiswa tidak membelokkan apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia.

"Namanya kebebasan berekspresi, tapi tolong sekali lagi, jangan membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu. Mana enggak ada Indonesia gelap gitu loh," ujar Prasetyo. 

Prasetyo mengatakan bahwa tagar yang telah dipakai adalah Indonesia Bangkit. 

Dia mengatakan seluruh bangsa Indonesia harus menanamkan optimisme untuk negara.

Karena itu, ia meminta mahasiswa untuk memberikan kesempatan kepada pemerintahan Prabowo.

Apalagi, pemerintahan ini baru berlangsung beberapa bulan saja.

"Jadi berilah kesempatan juga pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo juga baru 100 hari, baru sekian bulan, banyak sekali masalah, tapi Anda perhatikan bahwa kita terus-menerus mencari cara, mencari solusi, kan begitu," jelasnya.

"Bahwa itu belum bisa menyenangkan sebuah pihak, mungkin ada pihak pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa," sambungnya.

Baca juga: 5 Fakta Demo Mahasiswa Indonesia Gelap: 13 Tuntutan hingga Ungkit Deddy Corbuzier

Dia juga menyoroti tuntutan kebijakan efisiensi yang diprotes oleh sejumlah mahasiswa.

Dia mengatakan kebijakan itu tidak berdampak kepada sektor pendidikan.

"Tidak betul itu, tidak ada yang berdampak terhadap pendidikan terutama untuk adik-adik mahasiswa. Masalah KIP, kemudian IPI beasiswa itu tetap semua jalan, LPDP tetap semua jalan," pungkasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan