Jumat, 15 Agustus 2025

Wawancara Eksklusif

VIDEO EKSKLUSIF Menantu Hashim Djojohadikusumo Blak-blakan Soal Tambang Timah

"Karena membawa nama besar, kita harus ekstra hati-hati. Bisa jadi ini bumerang, tetapi juga bisa membuat kita semakin dikenal dan sukses."

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Harwendro Adityo Dewanto, mengulas prospek industri timah Indonesia dalam wawancara eksklusif di program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby).

Wawancara ini berlangsung di Studio Tribunnews, Jakarta, pada Senin (17/2/2025).

Harwendro, yang juga suami Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati, menegaskan industri timah nasional masih memiliki prospek yang cerah.

"Dari sejarah pertimahan, sudah hampir ratusan tahun timah dieksplorasi di Bangka Belitung. Bahkan, setelah hampir 50 tahun berdirinya PT Timah, industri ini masih berjalan, sampai sekarang masih ada, masih banyak."

"Kita masih jadi eksportir, andalan nomor satu di dunia," ujar Harwendro, yang juga menantu Hashim Djojohadikusumo.

Hashim Djojohadikusumo merupakan adik Presiden Prabowo Subianto.

Meski begitu, ia mengakui bahwa Bangka Belitung—salah satu penghasil timah terbesar di dunia—sedang menghadapi tantangan besar. Sejumlah pelaku industri timah, termasuk di wilayah IUP PT Timah Tbk, tersandung kasus hukum yang berdampak pada ekspor komoditas strategis ini.

Harwendro mencatat ekspor timah Indonesia mengalami penurunan signifikan, dari kisaran 61.000–80.000 ton per tahun menjadi hanya 50.000–51.000 ton pada 2024.

Namun, di tengah menurunnya produksi, harga timah global justru meningkat, berkisar antara 28.000 hingga 30.000 USD per ton.

"Harganya naik. Sepanjang 2024, harga timah relatif stabil di angka hampir 30.000 USD per ton, dengan batas terendah 28.000 USD per ton. Hingga kini, harga masih bertahan di kisaran tersebut," jelasnya.

Menjadi Bagian Keluarga Presiden Prabowo: Tantangan atau Keuntungan?

Sebagai bagian dari keluarga Presiden Prabowo Subianto, Harwendro mengakui bahwa setiap langkahnya dalam dunia usaha selalu mendapat sorotan lebih tajam.

Karena itu, sejak awal ia menekankan pentingnya menjalankan bisnis dengan kepatuhan penuh terhadap regulasi.

Ia menginstruksikan seluruh karyawannya agar tidak melanggar aturan, tidak menghindari pajak, dan selalu mematuhi ketentuan yang berlaku.

"Saat kita terjun ke industri ini, semuanya harus dipersiapkan dengan baik. Artinya, jangan sampai ada aturan yang dilanggar, jangan sampai ada pajak yang dilanggar 100 persen. Kita harus comply dengan aturan yang ada pada pemerintah," tegasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan