“Challenge-nya adalah bagaimana kita mengelola data tersebut dengan seminimal mungkin human error dan bisa memberikan insight yang berkualitas. Jadi, dalam menggunakan data yang paling penting adalah bagaimana kita menerjemahkan data yang kita miliki menjadi insight yang berguna. Kuncinya ada tiga hal, pertama bagaimana kita bisa menstandarisasi, bagaimana kita bisa kemudian konsisten, dan juga simplifikasi,” tutur Esti.
Ketiga kunci tersebut penting diperhatikan guna memastikan data yang dihimpun terstandarisasi secara berkualitas dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan dalam penyajiannya.
Dengan menerapkan strategi berbasis data dalam seluruh aspek bisnis—dari riset produk, pemasaran, hingga distribusi—Unilever Indonesia mampu menjawab tantangan industri FMCG yang dinamis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.