Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D.

TRIBUNNEWS.COM - Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D. resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB itu menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Brian diangkat berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Periode 2024-2029, yang diumumkan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Brian di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," imbuh Brian.

Brian Yuliarto merupakan ilmuwan terkemuka di bidang nanomaterial untuk biosensor, energi, dan panel surya (Solar PV).

Ia lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975.

Brian menempuh pendidikan jenjang S1 jurusan Teknik Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia berhasil meraih gelar M.Eng. dan Ph.D. di tempat yang sama, yaitu The University of Tokyo, Jepang. 

Pria berusia 49 tahun itu memulai kariernya sebagai peneliti post-doktoral di AIST, Jepang.

Kemudian, ia kembali ke Indonesia menjadi dosen dan peneliti di ITB.

Baca juga: Brian Yuliarto Dilantik Jadi Mendiktisaintek, Pakai Dasi Biru Oligarki ala Menteri Kabinet Prabowo

Brian Yuliarto sudah menjadi peneliti di ITB sejak 2006.

Karier Brian Yuliarto itu telah malang melintang di ITB.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknik Fisika ITB, Kepala Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB (2018-2020), serta Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (2020-2025). 

Selain itu, ia juga menjadi Visiting Professor di berbagai kampus, di antaranya adalah UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan University of Tsukuba.