Rabu, 1 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Profil Bernhard Malau, Kapolres Labuhanbatu Diperiksa Propam, Diduga Terima Uang dari Bandar Narkoba

Berikut profil dari Bernhard Malau yang merupakan Kapolres Labuhanbatu dan kini diperiksa Propam karena diduga menerima uang dari bandar narkoba.

Dok. Tribun Medan
SOSOK BERNHARD MALAU - Bernhard Malau saat masih menjabat sebagai Kapolsek Delitua pada tahun 2018. Kini, dia merupakan Kapolres Labuhanbatu dan tengah diperiksa Propam Polda Sumut setelah diduga menerima uang dari bandar narkoba bernama Endar Muda Siregar. Pemeriksaan tersebut dibenarkan oleh Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto pada Senin (24/2/2025). 

Lalu, jabatan sebagai Kapolres Labuhanbatu diembannya sejak 19 Februari 2023 menggantikan AKBP James Hutajulu.

Di sisi lain, Bernhard sempat mengaku cita-cita sebenarnya bukan untuk menjadi polisi, tetapi justru ingin menjadi tentara.

Namun, mimpinya tersebut ternyata tidak disetujui orang tua.

"Dulu saya ingin jadi TNI, tetapi orangtua enggak setuju, dan akhirnya saya masuk polisi dari Akpol. Saya angkatan 2004. Ya sudahlah memang udah panggilan hidup, dan saya menikmatinya," kata Bernhard pada 12 Maret 2018 lalu.

Hanya saja, setelah menjalankan tugas selama belasan tahun sebagai anggota Korps Bhayangkara, Bernhard mengaku tak menyesal.

Dia menganggap pilihannya saat ini sebagai polisi adalah jalan hidupnya.

"Polisi ini adalah pilihan hidup. Walaupun dulunya ingin jadi TNI, tapi inilah hidup saya. Keluarga saya ada di Langkat, dan saya pun menikmati," ujarnya lagi.

Pengakuan Endar soal Setor Uang ke Polres Labuhanbatu

Sosok Endar yang mengaku setor uang narkoba ke Polres Labuhanbatu
BANDAR NARKOBA- Endar Muda Siregar, bandar narkotika jenis sabu-sabu saat membeberkan menyetor uang bulanan sebesar Rp 160 juta kepada oknum polisi di Polres Labuhanbatu, dilihat Senin (3/2/2025) dan ilustrasi polisi (kanan).

Sebelumnya beredar video pada 31 Januari 2025 lalu yang diduga direkam setelah Endar selesai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Rantauprapat.

Dalam narasinya, Endar meminta agar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan tindakan.

Ia meminta Presiden membasmi oknum-oknum nakal agar tidak ada lagi polisi yang nekat bermain dengan narkotika.

Endar bahkan mengaku menyetor uang sebesar Rp 160 juta tiap bulannya ke polisi di Polres Labuhanbatu.

"Saya itu membayar di Mapolres Labuhanbatu, berjumlah sekitar Rp1 60 juta setiap bulannya," kata Endar Muda Siregar dari balik jeruji sel.

Ia membeberkan, pembagian uang tersebut dengan rincian dibagi-bagi di Satuan Narkoba Polres Labuhanbatu.

"Yang Rp80 juta, untuk Kasat. Kategorinya 'ketua kelas', kemudian untuk Kanit Rp20 juta, dan untuk tim Rp8 juta per bulan," ungkap Endar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved