Mapolres Tarakan Diserang
Kata Kapolri Listyo Sigit dan Panglima TNI soal Insiden Penyerangan Mapolres Tarakan oleh Oknum TNI
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan hubungan TNI-Polri akan tetap solid meskipun ada insiden penyerangan Mapolres Tarakan oleh oknum TNI.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan hubungan TNI-Polri akan tetap solid meskipun ada insiden penyerangan Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) oleh sejumlah oknum prajurit TNI yang terjadi pada Senin (24/2/2025) lalu.
Kejadian tersebut, tegasnya, tidak mengganggu sinergi kedua institusi dalam menjaga keamanan negara.
"Apakah mengganggu solidaritas TNI-Polri? Tidak ada. Karena sudah ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pangdam dan Kapolda," tegasnya di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Selasa, 25/2/2025 malam.
"Saya kira Pangdam dan Kapolda sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan. TNI dan Polri tetap solid serta terus bekerja sama dalam menjaga dan mengawal negeri ini," ujar Kapolri.
Listyo Sigit pun memerintahkan anak buahnya untuk berkoordinasi dengan jajaran di TNI terkait penyelesaian perkara tersebut.
"Saya minta Kadiv Propam Polri untuk berkoordinasi dengan Danpuspom TNI dan Danpuspomad," ucap Kapolri di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 27/2/2025.
Listyo Sigit juga menegaskan, progres saat ini masih berjalan.
"Nanti yang paling utama kita sudah sama-sama sepakat yang melanggar kita tindak, tapi soliditas dan sinergisitas TNI-Polri terus harus kita jaga dan kita tingkatkan, yang paling utama itu," ungkapnya.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto juga memastikan, tragedi penyerangan Mapolres Tarakan sudah diselesaikan oleh Pangdam VI/Mulawarman dengan pimpinan Polri.
"Nggak ada masalah sudah dibuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai," ucapnya di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).
Panglima juga menyatakan, prajurit yang terlibat langsung diperiksa.
Baca juga: Reaksi Menko Polkam Tahu Puluhan Oknum TNI Serang Mapolres Tarakan: Masih Muda Biasa, Ribut
Namun, tidak disebutkan ada berapa jumlah prajurit menjalani pemeriksaan itu,
"Yang terlibat sudah kita periksa, ada beberapa lah," jelas Agus.
Terkait hukumannya, Panglima belum berkomentar lebih lanjut.
"Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah," pungkasnya.
Kronologi Penyerangan Mako Polres Tarakan
Kodam VI Mulawarman merilis hasil pemeriksaan Denpom terhadap keterangan para pelaku penyerangan Mako Polres Tarakan yang melakukan pemukulan terhadap personel polisi jaga di pos penjagaan Mako Polres Tarakan
Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, mengungkapkan insiden ini merupakan kesalahpahaman yang berawal pada Sabtu (22/2/2025).
Saat itu, terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima polisi Polres Tarakan.
Perlu diketahui, lima orang personel ini bukanlah lima orang personel jaga yang bertugas pada Senin (24/2/2025).
Dari hasil mediasi awal antara pihak anggota Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP menyepakati, anggota polisi Polres Tarakan yang terlibat akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp10 juta kepada korban.
Namun, janji tersebut tidak kunjung direalisasikan.
Sehingga, pada Senin (24/2/2025) pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mako Polres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota Polres Tarakan yang diduga terlibat dalam insiden pengeroyokan tersebut.
Anggota Yonif 614/RJP yang datang itu, melempar batu ke kantor Mapolres Tarakan hingga menyebabkan kerusakan pada kaca dan pintu pos jaga.
"Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan," ungkap Rudy dalam keterangan rilisnya, dikutip dari TribunKaltara.com, Kamis (27/2/2025).
Setelah mengetahui duduk perkaranya, Pangdam VI Mulawarman bersama Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, beserta jajaran Forkopimda bertemu pada Selasa (25/02/25).
Mereka ingin menyelesaikan insiden yang terjadi di Tarakan secara profesional dan berkeadilan.
Baca juga: Panglima TNI Pastikan Prajurit yang Terlibat Penyerangan Markas Polres Tarakan Sudah Diperiksa
Kedua institusi itu, menegaskan komitmen untuk menjaga sinergitas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara.
Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kaltara pun langsung berkoordinasi untuk meredam situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
"Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan aturan yang berlaku," tegas Rudy.
Rudy juga mengatakan, sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, personel Yonif 613 Raja Alam melakukan perbaikan terhadap fasilitas Mapolres yang mengalami kerusakan karena insiden tersebut.
Hal itu merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri.
Setelah bertemu Kapolda Kaltara, Pangdam VI/Mulawarman secara langsung mengunjungi anggota Polres Tarakan yang sedang menjalani perawatan di RSUD M. Yusuf S.A. Tarakan.
Sebelumnya, diketahui ada enam korban luka oleh oknum TNI sebagaimana video viral beredar.
"Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian dan langkah nyata dalam membangun kembali hubungan harmonis antara kedua institusi," kata Rudy.
Pada hari yang sama, Pangdam VI/Mulawarman memberikan pengarahan kepada seluruh personel Yonif 613/Rja dan Yonif 614/RJP soal pentingnya kedisiplinan, profesionalisme, serta menjaga hubungan baik dengan seluruh aparat keamanan, termasuk Polri.
Pangdam VI Mulawarman juga mengingatkan, setiap tindakan yang tidak sesuai aturan akan ditindak tegas demi menjaga nama baik institusi.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan seluruh pihak dapat kembali fokus pada tugas utama masing-masing dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara.
"Kodam VI/Mulawarman bersama Polda Kaltara berkomitmen untuk terus memperkuat sinergitas dan soliditas demi kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Begini Kronologi Terjadinya Penyerangan Mako Polres Tarakan, Janji Rp10 Juta Tidak Diberikan
(Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdila) (TribunKaltara.com/Andi Pausiah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.