Ramadan 2025
Hilal 1 Ramadan Tak Terlihat di Jakarta Barat, Posisinya Tertutup Awan Sejak Pukul 17.00 WIB
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) DKI Jakarta melakukan pemantauan hilal untuk penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) DKI Jakarta melakukan pemantauan hilal untuk penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah.
Adapun pemantauan dilakukan di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dimulai sekira pukul 17.00 WIB, pantauan hilal di masjid tersebut tidak terlihat.
Selama dipantau, posisi hilal tertutup awan.
"18.06 WIB (hilal) masih gelap tertutup oleh awan di ufuk barat, dan 6 menit lagi menuju matahari terbenam," ujar petugas LF PWNU Mahfudz di lokasi, Jumat (28/2/2025).
Bahkan, pada pukul 18.12 WIB atau tepat saat matahari terbenam, posisi hilal dari lokasi Masjid Raya KH Hasyim Asyari tetap tidak terlihat.
Baca juga: Tim Hisab Rukyat: Posisi Hilal Telah Penuhi Kriteria MABIMS, Awal Puasa Kemungkinan 1 Maret 2025
"Ketinggian di 3,9, tapi kita tetap akan melakukan pengamatan sampai 18.32 WIB," kata Mahfudz.
Sebelumnya, KH Abdul Holik selaku Ketua Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta menyebut berdasarkan data hisab di beberapa falakiyah menunjukkan ketinggian sementara mencapai 3 derajat.
"Namun elongasinya belum sampai atau belum diakui ke kriteria IRNU atau Imkanrukyat Nahdlatul Ulama yang elongasinya itu 6,4 derajat," kata Holik.
Baca juga: Apa Itu Hilal? Ketahui Pengertian, Penetapan, dan Daftar Titik Pantauan Awal Ramadan 2025
Jika dilihat dari elongasinya, Holik menyebut masih di bawah 6,4 derajat.
"Sehingga kami agak kesulitan untuk bisa merukiah bisa melihat hilal," ujarnya.
Namun, Holik mengatakan dari data hisab yang ada memang hanya satu titik yang memenuhi kriteria 1 ramadan
"Yakni ada di Aceh yang memenuhi kriteria Kriteria IRNU. Dari ujung Papua sampai Jakarta sampai Medan belum memenuhi kriteria itu. Kami melaksanakan ruqyatul hilal yang insyaallah nanti dilaksanakan ketika Jam 18.12 WIB atau jam 18 kurang 5 menit kami sudah standby," ucapnya.
Sementara itu, Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya mengungkapkan kemungkinan 1 Ramadan 1446 Hijriah akan jatuh pada 1 Maret 2025.
Dirinya mengatakan posisi ketinggian hilal telah melebihi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Kriteria MABIMS telah menetapkan imkanur rukyat yang dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
“Berdasar Kriteria MABIMS (3-6,4) tanggal 29 Sya’ban 1446 H/28 Februari 2025 Masehi posisi hilal di wilayah NKRI ada yang telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat,” ujar Cecep dalam Seminar Sidang Isbat di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
"Sehingga tanggal 1 Ramadan 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Sabtu Pahing, tanggal 1 Maret 2025," tambahnya.
Cecep menjelaskan bahwa penentuan awal bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah di Indonesia menggunakan metode rukyat dan hisab.
Hisab sifatnya informatif dan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab.
Dirinya mengungkapkan di wilayah Indonesia, hilal seluruh Indonesia terlihat antara 3.10 derajat sampai 34,68 derajat.
Sudut elongasi atau garis lengkung mencapai 4.78 derajat hingga 6.40 derajat di wilayah Provinsi Aceh yakni di Sabang dan Banda Aceh.
“Pada hari rukyat tanggal 28 Februari 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara 3,10 derajat sampai dengan 4,68 derajat dan elongasi antara 4,78 derajat sampai 6,40 derajat di wilayah Barat Laut di Provinsi Aceh NKRI, termasuk di Sabang dan Banda Aceh telah memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” jelas Cecep.
Penentuan awal puasa sendiri masih akan menunggu hasil sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pada malam ini.
Rencananya sidang isbat akan dihadiri Komisi VIII DPR, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.