Kamis, 2 Oktober 2025

Banjir Bandang di Puncak Bogor

Belajar dari Banjir dan Longsor di Kawasan Puncak, PTPN I Sebut Pentingnya Jaga Kelestarian Alam

Banjir yang terjadi di Puncak Cisarua bukan merupakan fenomena yang sederhana, melainkan hasil dari interaksi berbagai faktor kompleks.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
HO/Humas BNPB
BANJIR BANDANG CISARUA - Suasana lokasi terdampak banjir bandang di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Banjir yang terjadi di Puncak Cisarua bukan merupakan fenomena yang sederhana, melainkan hasil dari interaksi berbagai faktor kompleks. 

"Sampai dengan saat ini, PTPN I Regional 2 bersama Pemerintah Daerah, terus berupaya mengatasi tantangan ini melalui koordinasi dan penegakan hukum, meskipun kompleksitas masalah okupasi memerlukan penanganan yang sistematis dan melibatkan banyak pihak," ungkap Dinnar.

Dalam setiap perubahan penggunaan lahan, PTPN I Regional 2 senantiasa selalu mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak lingkungan.

Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain penanaman kembali vegetasi di area-area tertentu untuk menjaga keseimbangan ekosistem seperti yang sebelumnya seringkali dilakukan di Kawasan Agrowisata Gunung Mas, pengelolaan daerah resapan air guna memastikan air hujan dapat terserap dengan baik dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak terkait untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.

Kerja sama pemanfaatan lahan telah melalui prosedur, tidak dilakukan secara mandiri oleh PTPN, melainkan melalui koordinasi dan persetujuan dari Pemerintah Daerah serta melibatkan stakeholders terkait. 

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil telah melalui pertimbangan yang matang dan melibatkan pihak-pihak yang berwenang dan berkompeten.

Dengan memahami konteks dan fakta-fakta yang ada, diharapkan masyarakat dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh mengenai isu ini.

"PTPN senantiasa terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi tantangan yang ada, termasuk masalah alih fungsi lahan ilegal yang terjadi di luar kendali perusahaan," kata Dinnar.

Dan baru-baru ini, wujud nyata program pelestarian lingkungan, telah dilakukan oleh PTPN I yang berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia melakukan aksi penanaman ribuan pohon di Kawasan Gunung Mas pada 16 Januari 2025, dengan menanam sebanyak 2.500 pohon di Kawasan Puncak Bogor

Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup, PJ Bupati Kabupaten Bogor, Direktur Utama PTPN I dan Direksi PT Pertamina (Persero).

Aksi tanam pohon ini diharapkan mampu meningkatkan daya serap air hujan, mengurangi risiko Erosi tanah serta menciptakan ruang terbuka hijau yang dapat meningkatkan udara di wilayah ini.

Di tempat terpisah, Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo menyampaikan hal yang senada.

Menurutnya PTPN I sejak lama mematuhi regulasi pemanfaatan lahan serta mendukung
pembangunan berkelanjutan yang berbasis pelestarian alam dan keseimbangan aspek sosial ekonomi.

Dan saat ini, hal tersebut menjadi salah satu program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

"PTPN I sejauh ini selalu mematuhi regulasi pemanfaatan lahan dan berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi."

"Setiap langkah yang diambil bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Serta saat ini, pelestarian alam menjadi salah satu program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang menjadi mandatori untuk diimplementasikan," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved