Wamendagri Sebut Prabowo Geram Banyak yang Masih Curi Uang Rakyat meski Sudah Diperingatkan
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto geram karena masih ada yang berani mencuri uang rakyat.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Bobby Wiratama
Arahan itu tidak lain meminta agar lembaga antirasuah bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya.
"Untuk KPK penekanannya beliau (Prabowo) kepada aparat penegak hukum, untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya," ujar Setyo kepada wartawan seusai acara, Selasa.
Adapun sebagaimana Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diatur bahwa KPK dengan fokus kerja pencegahan dan pemberantasan korupsi, merupakan lembaga penegak hukum negara bersifat independen dan bertanggung jawab kepada publik.
Selain itu, KPK juga hanya berkewajiban menyampaikan laporan secara terbuka dan berkala kepada Presiden Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Meski begitu, Setyo mengatakan kehadirannya juga hanya memenuhi undangan dari Presiden Prabowo.
Ia menyatakan semua kementerian/lembaga juga turut menghadiri rapat sekaligus taklimat dari Prabowo.
Setyo meyakinkan kehadirannya dalam acara Presiden Prabowo di Istana Negara ini tidak ada urusannya dengan independensi KPK.
Menurutnya, Presiden Prabowo juga tidak melakukan sejumlah intevensi.
"Tidak ada, semuanya profesional," jelasnya.
Lagi pula, Setyo mengatakan acara kali ini bersifat terbuka. Artinya, semua tamu undangan bisa mendengar arahan dari Presiden Prabowo.
"Ini kan terbuka, ini kegiatan bersifat terbuka semua orang bisa melihat, arahan beliau juga jelas semuanya. Jadi tidak ada yang personal, tidak ada yang pada satu lembaga," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Igman Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.