Jumat, 5 September 2025

Ketua MPR Bicara Peran Pancasila Jaga Persatuan pada Konferensi Internasional di Makkah

Lebih dari 90 negara mengikuti konferensi yang bertajuk "Membangun Jembatan Lintas Madzhab Islam Menuju Persatuan yang Efektif".

HO/Ist
LIGA MUSLIM DUNIA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani saat menghadiri Konferensi Internasional Liga Muslim Dunia digelar di Makkah, Arab Saudi. Muzani menyebut Pancasila menjadi jalan tengah karena realitas Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama. (HO/MPR) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi Internasional Liga Muslim Dunia digelar di Makkah, Arab Saudi. 

Lebih dari 90 negara mengikuti konferensi yang bertajuk "Membangun Jembatan Lintas Madzhab Islam Menuju Persatuan yang Efektif".

Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Al Sheikh menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menjaga persatuan umat dan mengatasi tantangan yang dihadapi di masa akan datang. 

"Tanggung jawab Anda sangat besar dalam mempertahankan kebijaksanaan yang menjaga persatuan Ummah," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani. 

Dirinya berbicara tentang peran Pancasila dalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia yang bermacam-macam latar belakang dalam konferensi tersebut. 

Dirinya mengatakan Pancasila menjadi jalan tengah karena realitas Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama.

"Pancasila adalah kesepakatan bersama tokoh bangsa. Ulama dan pemuka agama pun menerimanya meski Islam tidak dijadikan dasar negara. Kami merasa harus bersatu demi kepentingan yang lebih besar. Dengan Pancasila, segala hal dapat dipersatukan," ujar Muzani. 

Muzani juga menyampaikan bagaimana komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga persatuan. 

Sebab dengan persatuan, Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan bisa memanfaatkan potensi dan kekayaan yang dimiliki.

"Kami juga harus menjaga persatuan antar bangsa dan kemanusiaan. Ini tidak akan merendahkan agama, justru mengangkat martabatnya. Kami yakin ini akan terbukti di masa depan," kata Muzani.

Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa menegaskan bahwa perbedaan dan keragaman adalah bagian dari tradisi Islam yang telah ada selama berabad-abad. 

Dirinya memperingatkan dampak negatif dari debat antar ajaran yang dapat merusak Islam dan umat Muslim.

"Setiap ajaran memiliki keunikan tersendiri, yang telah ditentukan oleh Allah, dan memiliki hak untuk hidup dengan martabat dalam Islam," katanya. 

Konferensi ini dihadiri oleh berbagai pemimpin dan cendekiawan Islam, termasuk Hussain Ibrahim Taha dari Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dan Sheikh Abdullah bin Bayyah dari Dewan Fatwa Emirat. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan