Rabu, 1 Oktober 2025

Mudik Lebaran 2025

Pemudik Berbuka Puasa di Rest Area Km 311A Tol Trans-Sumatera, Bawa Bekal Makanan dari Rumah

Beberapa di antara para pemudik ada yang membawa tikar untuk alas duduk saat berbuka puasa di rest area,

Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
BUKA PUASA DI PERJALANAN - Yanti (54), pemudik tujuan Kerinci menyempatkan berbuka puasa di rest area Km 311A Tol Trans-Sumatera, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (22/3/2025). Dia membawa makanan matang yang telah disiapkan dari rumah dalam boks-boks berukuran kecil. 

 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sejumlah pemudik memanfaatkan rest area di Km 311A Tol Trans-Sumatera, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, untuk berbuka puasa di perjalanan, Sabtu (22/3/2025).

Pantauan Tribunnews.com pukul 19.00 WIB, para pemudik tampak duduk-duduk bersantai di samping mobil mereka yang terparkir di rest area.

Beberapa di antara para pemudik ada yang membawa tikar untuk alas duduk saat berbuka puasa.

Selain itu, di rest area tersebut, mereka juga tampak melakukan salat Maghrib dan Isya.

Satu di antara beberapa pemudik, Yanti (54), mengaku membawa makanan yang sudah disiapkannya dari rumah.

Warga Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur itu sedang dalam perjalanan menuju ke rumah orang tuanya di Kabupaten Kerinci, Jambi.

"Ya kami mempersiapkan dari rumah karena untuk berbuka puasa," ucap Yanti, saat ditemui Tribunnews.com.

Yanti tampak menyimpan masakan-masakannya di dalam beberapa boks kecil. Di antara lauk pauk yang dibawanya, yakni nasi putih, telur balado, dan ayam goreng serundeng.

Dia makan bersama sanak keluarganya. Yanti mengungkapkan, tujuannya pulang ke kampung untuk bersilaturahmi dengan para keluarga.

Baca juga: Terminal Kampung Rambutan Siap Layani Pemudik, Petugas Siaga 24 Jam, Sopir Dites Kesehatan dan Urine

Dia mengaku sudah merindukan momen berkumpul bersama keluarga di sana. "Merindukan suasana keluarga ya. Berkumpul dengan ibu saya. Kebetulan ayah sudah tiada," jelasnya.

Dia juga merindukan keindaahan alam dKabupaten Kerinci. "Nuansa alam Kerinci yang tidak bisa kita lupakan. Tidak ada duanya. Makanan khas juga sulit terlupakan," imbuh Yanti.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved