Jumat, 7 November 2025

Mudik Lebaran 2025

BNPB Imbau Pemudik Pantau Terus Prakiraan Cuaca

BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat untuk rutin melakukan pembersihan drainase

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
Kanal Youtube BNPB Indonesia 
PANTAU CUACA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. saat Disaster Briefing Giat Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Megathrust yang disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia pada Senin (9/9/2024). Ia menghimbau masyarakat yang akan menikmati waktu libur lebaran bersama keluarga dan melakukan perjalanan mudik hingga berwisata, untuk  selalu memantau prakiraan cuaca serta mengetahui apakah wilayah yang dilalui adalah daerah rawan dan berpotensi terjadi bencana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau masyarakat yang akan menikmati waktu libur lebaran bersama keluarga dan melakukan perjalanan mudik hingga berwisata, untuk  selalu memantau prakiraan cuaca serta mengetahui apakah wilayah yang dilalui adalah daerah rawan dan berpotensi terjadi bencana.

"Serta mencatat nomor-nomor penting jika suatu saat mengalami keadaan darurat di tempat yang asing,"ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Selasa, (25/3/2025)..

Pasalnya kata dia berdasarkan prakiraan cuaca masih adanya potensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi serta angin kencang di sejumlah wilayah di Indonesia pada pekan terakhir bulan Maret ini.  

Masih ada potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Baca juga: Menhub, Kakorlantas, & Dirut Jasa Raharja Tinjau Kesiapan Pelabuhan Merak Sambut Pemudik Sumatra

Sain itu BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat untuk rutin melakukan pembersihan drainase dan sungai agar aliran air dapat mengalir dengan baik, tidak sampai meluap.

"Kemudian bagi wilayah yang sedang dilanda angin kencang, agar masyarakat tidak berlindung di dekat pohon yang lapuk dan papan reklame, dikhawatirkan akan tertimpa akibat angin kencang yang menerjang," katanya.

Menurutnya beberapa hari jelang hari raya Idul Fitri, sejumlah wilayah di tanah air masih dilanda bencana. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana tersebut diantaranya terjadi di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Banjir menggenangi 20 unit rumah milik 20 kepala keluarga yang berada di Desa Lintidu, Kecamatan Paleleh sejak Senin (24/3) sore hari waktu setempat.

"Banjir setinggi 50 centimeter terjadi pascahujan deras mengguyur dan meluapnya debit air sungai ini, sebabkan satu unit jembatan trans Sulawesi alami kerusakan," ujarnya.

Kejadian ini kata dia tidak berlangsung lama, karena kurang dari enam jam banjir sudah surut.

Peristiwa berikutnya masih berada di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Morowali Utara.

Banjir terjadi akibat Sungai Laa tidak sanggup menampung hujan deras yang melanda wilayah tersebut, sehingga meluap ke permukiman warga pada Senin (24/3).

Wilayah terdampak antara lain Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, Desa Sampalowo dan Desa Moleono Kecamatan Petasia Barat.

Sebanyak 210 kepala keluarga warga di tiga desa tersebut dilaporkan mengalami dampak dari banjir, sementara itu tiga kepala keluarga memilih mengungsi ke tempat lebih aman yaitu Balai Desa Bunta.

"BPBD Kabupaten Morowali Utara hingga kini masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan di lokasi kejadian, kondisi terkini ketinggian air mencapai 100 centimeter," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved