Lebaran 2025
Respons PDIP, PAN, dan PKB soal Didit Prabowo Kunjungi Megawati saat Lebaran
Respons PDIP, PAN, dan PKB soal kunjungan Didit Hediprasetyo ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri .
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, pada Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
Juru bicara PDIP Mohamad Guntur Romli menilai bahwa kunjungan Didit sangat tulus.
Menurutnya, hubungan baik antara keluarga Prabowo dengan Megawati sudah berlangsung sejak lama.
"Silaturahim Lebaran, hubungan baik Mas Didit dan Pak Prabowo dengan keluarga Ibu Megawati Soekarnoputri sejak lama," kata Romli saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (1/4/2025).
Ia menyebut, antara keluarga Megawati dengan Prabowo sejatinya kemarin sering berkunjung.
"Sering berkunjung, sudah rutin sebelum Pak Prabowo jadi presiden. Kami melihatnya kunjungan yang alamiah, tulus dan tanpa tendensi politis," ujar Romli.
Romli menambahkan, hubungan Megawati dengan Prabowo masih sangat baik meskipun wacana untuk keduanya bertemu tak kunjung terlaksana.
"Meski belum bertemu, Pak Prabowo dengan Ibu Megawati terus menjalin komunikasi, hubungan yang selalu baik," ungkapnya.
PAN
Wakil Ketua Umum PAN Eddy Soeparno mengatakan, inisiatif Didit untuk bertemu Megawati menunjukkan bahwa dinamika politik masih ada yang bisa mempersatukan, yaitu Merah-Putih.
“Inisiatif Mas Didit bertemu Bu Mega menunjukkan bahwa di atas perbedaan dan dinamika politik, pada akhirnya yang menyatukan semua adalah Merah Putih."
“Momentumnya juga tepat di hari Lebaran untuk meneduhkan dinamika politik sekaligus menjadikan keberagaman sebagai kekuatan,” kata Eddy dilansir Kompas.com, Rabu (2/4/2025).
Baca juga: Bocoran Isi Percakapan Megawati dan Didit Prabowo saat Lebaran
Lebih lanjut Eddy pun mengungkap komitmen Presiden Prabowo untuk merangkul berbagai komponen bangsa dalam usaha mencapai target pembangunan, khususnya pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Karena sebenarnya dalam membangun negara tak mengenal adanya perbedaan antara koalisi dan oposisi.
Sebagaimana diketahui, PDI-P merupakan partai yang tidak termasuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pendukung Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Jadi, bukan soal koalisi atau oposisi, tapi bentuk saling mendukung dalam kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan on the track untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan," terang Eddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.